PENCEMARAN AIR
Polusi air merupakan
peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga
kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau,
rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Dikutip dalam Keputusan
Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang
dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya. Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta
makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Akan
tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll
dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari
akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di
muka bumi.
A.
Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi
Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar
sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung
didalamnya. Namun ciri yang paling mudah diketahui adalah:
Berbau
Berwarna
Beracun
Berasa
B.
Sifat-Sifat Pencemaran Air
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati
dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
1.
Nilai pH
Keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah
6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2.
Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan
terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan
tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00 celcius.
3. Warna, bau dan rasa
ü Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna
normalnya (jernih dan bening).
ü Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
ü Rasa
Air
normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. Jumlah kandungan
oksigen dalam air. Pencemaran mikroorganisme patogen Kandungan minyak Kandungan
logam berat Kandungan bahan radio aktif
C.
Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara
lain:
1. Limbah industry
2. Pertanian
3. Rumah Tangga
Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat
merusak perairan, yaitu:
1. Mengandung bibit
penyakit
2. Butuh banyak O2 (Oksigen)
untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses
penguraian)
3. Bahan-bahan kimia
organik dari industry
4. Limbah pupuk pertanian
5. Bahan-bahan yang tidak
sedimen (endapan)
6. Bahan-bahan yang
mengandung radioaktif dan panas
Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi
manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur
aliran dan resapan air terhambat karena polutan, timbulah banjir.
Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2
berdasarkan akibat polusi air, antara lain: Banjir bandang (banjir besar),
yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan
volume air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat
karena akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut
yangmana saluran air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga
air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada
insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk
memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan
dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh
tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan
dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar
O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar
dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang
dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan
timbul bencana banjir.
D.
Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen
yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin
organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di
sungai citarum.
E.
Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit
penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan
radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan
banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka
akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap
polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan
terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat.
Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil
rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
Contoh
kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri
plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.
F.
Akibat Air Tercemar
Akibat
yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya ledakan
ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar
perairan
4. Dalam jangka panjang
adalah kanker dan kelahiran cacat
5. Akibat penggunaan
pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6. Kematian biota kuno,
seperti: plankton dan lainnya bahkan burung
7. Mutasi sel, kanker, dan
leukemia
Akibat
dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
1. Dapat menyebabkan banjir
2. Erosi
3. Kekurangan sumber air
4. Dapat membuat sumber
penyakit
6. Dapat merusak ekosistem
sungai
G.
Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah
Pada
musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin
langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
Dalam
perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya
masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan
rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut. Apabila di halaman pekarangan-pekarangan
rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air
hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air
meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya
kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan
air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas
galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan-
selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah
atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan
sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah.
Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya
jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
Cara
lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah
umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer
(membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung)
Penyaringan
Pengendapan
(menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan
Pemindahan endapan
2. Proses penanganan
sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
Penyaringan trikel
Lumpur aktif
Proses penanganan
tersier
Adsorpsi (bahan-bahan
organik terlarut)
Elektrodoalisis
(menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air
semula, sebelum digunakan)
Osmosis berlawanan
Khloranisasi (menghilangkan
organisme penyebab penyakit)
PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk
hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan.
Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di
laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.
Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga
tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana
halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia
juga.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya.
Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang
para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi.
Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan
masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya,
mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan
sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri
tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah
asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah
anorganik
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang
masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang
merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk,
tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat.
Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat
manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat
ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri
tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6,
maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki
tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam
berat
6. Tidak mengandung sampah
anorganik
A.
Penyebab Pencemaran Tanah
Sumber
pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber
pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen,
oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan
dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan
tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam
berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa
pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan
ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah
sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
1.
Limbah domestik
Limbah
domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat
dan cair.
a. Limbah padat berupa
senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap
utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita
setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi,
yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
b. Limbah cair berupa;
tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan
air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2.
Limbah industri
Limbah
Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat
yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting
terhadap kesuburan tanah.
3.
Limbah pertanian
Limbah
pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur
tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan
pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang
berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah
organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
B. Dampak Dari Pencemaran
Tanah
1.
Dampak Pada Kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
2.
Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
C.
Upaya yang Harus Dilakukan.
Limbah
domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh
tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai
lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan
sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan
yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri,
cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum
dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah
pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1.
Remediasi
Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.
Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air).
Tindakan
pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
D.
Langkah pencegahan
Pada
umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar,
antara lain:
1. Sampah organik yang
dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan
mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat
diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik
atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat
dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti
plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat
yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap
limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum
dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk,
pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan
tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan
memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme.