A.STRUKTUR ATOM
1. PENGERTIAN
Menurut
Bohr Atom adalah suatu
struktur yang terdiri dari inti bermuatan positif yang di kelilingi oleh
elektron-elektron yang mengorbit. Elektron akan jatuh kedalam inti bila tanpa
gaya centripugal dalam gerakanya agar dapat mengimbangi penarikan inti.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat Netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai Ion.
Struktur
Atom merupakan satuan dasar materi yang
terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak
dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
1) Partikel
Dasar adalah partikel-partikel
pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron.
a. Proton :
partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu) dan
bermuatan +1.
b. Neutron :
partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
c. Elektron :
partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.
2) Nukleus
adalah Inti atom yang bermuatan
positif, terdiri dari proton dan neutron.
3) Notasi
Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )
Henry Gwyn-Jeffreys
mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah proton. Massa atom
ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton +
neutron ) dalam inti atom.
Ø Cara
penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)
A = nomor atom
Z = massa atom
Nomor
atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
Massa
atom (A) = jumlah proton + neutron
Jumlah
neutron = A - Z
Pada
atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
4) Atom
Tak Netral
Atom Tak Netral adalah
atom
yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan elektron bila
dibandingkan dengan atom netralnya.
Ø Atom
bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.
Ø Atom
bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.
Contoh:
Ø Cl-
: anion dengan kelebihan 1 elektron
Ø O2
: anion dengan kelebihan 2 elektron
Ø Na+
: kation dengan kekurangan 1 elektron
Ø Mg2-
: kation dengan kekurangan 2 elektron
5) Isotop
Atom-atom dari unsur yang
sama dapat memiliki massa yang berbeda, ini disebut isotop. Jadi, isotop adalah
unsure-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron
berbeda. Atau isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama
tetapi massa atom berbeda.
Contoh:
Ø Isotop
oksigen:
;
;
6) Isobar
Isobar
adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor
atomnya. Contoh:
dengan
7) Isoton
Isoton
adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. Contoh:
dengan
8) Iso Elektron
Iso
Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang
sama. Contoh: Na+ dengan Mg2+
dan K+ dengan Ar.
2. MODEL ATOM
1) MODEL
ATOM JOHN DALTON
Pada
tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan
perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom
Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam
renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel
yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki
sifat yang sama
c. Atom dari unsur berbeda memiliki
sifat yang berbeda pula
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat
diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat
dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk
gabungan atom yang disebut molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa
masing-masing unsur adalah tetap
g. Reaksi
kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang
terlihat.
Ø Teori
atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum
Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier
) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum
Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur
yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Ø
Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak
dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan partikel
yang terkecil.
b. Tidak
dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain
c. Tidak
dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
d. Tidak
dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
2) MODEL
ATOM J.J. THOMPSON
Pada
tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom
berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka
setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat
menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom :
a.
atom merupakan suatu bola bermuatan positif
dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis.
b. jumlah
muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
Ø Kelebihan
Model Atom Thomson
Membuktikan
adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Ø Kelemahan
Model Atom Thomson
Model
Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.
3) MODEL
ATOM RUTHERFORD
Rutherford melakukan penelitian tentang
hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan
dalam hipotesis model atom Rutherford.
a.
atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut.
b. elektron-elektron
dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
c.
banyaknya elektron dalam atom sama dengan
banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Ø
Kelemahan Model Atom
Rutherford :
a. Menurut hukum fisika klasik,
elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan
energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum
mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak,
sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum
garis pada atom hidrogen (H).
4) MODEL
ATOM NIELS BOHR
Pada
tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa
elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom
Rutherford.
a.
Elektron-elektron dalam mengelilingi inti
berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau
memancarkan energy.
b. Elektron
dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan
energi, atau sebaliknya.
Ø
Kelemahan Model Atom Niels
Bohr :
a.
Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom
atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom
atau ion yang berelektron banyak.
b. Tidak
mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
5) MODEL
ATOM MODERN
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum
yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme
sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk
materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak
elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan
kemungkinan – kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger
(menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk
elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang
mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar
inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan
terbesar.
Ø
Model Atom Modern :
1. Atom
terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan
elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital
tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Orbital
yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu
dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
3. Kedudukan
elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
a. Orbital
digambarkan sebagai awan
elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron
kemungkinan ditemukan.
b. Semakin
rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan
sebaliknya.
3. BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan
suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan
nomor kulit.
a. Elektron
pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
b. Elektron
pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
c. Elektron
pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor
subkulit.
a. Elektron
pada subkulit s memiliki harga l = 0
b. Elektron
pada subkulit p memiliki harga l = 1
c. Elektron
pada subkulit d memiliki harga l = 2
d. Elektron
pada subkulit f memiliki harga l = 3
3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.
Subkulit
|
Harga
masing-masing orbital
|
s ( l = 0 )
p
( l = 1 )
d
( l = 2 )
f
( l = 3 )
|
0
-1,
0, +1
-2,
-1, 0, +1, +2
-3, -2, -1, 0, +1,
+2, +3
|
Harga m berkisar antara – l sampai + l.
4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah
rotasi elektron.
s
= +
↑↓ s = -
Elektron bergerak di sekitar sumbu
melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga yang mungkin untuk
bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan harga s
yang berbeda.
4. KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam setiap atom telah
tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi
penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa
peraturan.antara lain:
1) Prinsip
Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat
energi terendah dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang
paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan
untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh
pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom
H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom
C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom
K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6
3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip
Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan
keempat bilangan kuantum yang sama.
Hal
ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama,
azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip
Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit
ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum
masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
Ø Atom
C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian
orbitalnya adalah:
Berdasarkan
prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar
semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat
memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi
tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
5. JARI-JARI ORBIT
Tiap
elektron dapat bergerak mengelilingi inti atom hanya pada orbit-orbit tertentu
yang di izinkan, hal tersebut di sebabkan karena elektron dalam waktu yang
bersamaan berlaku sebagai partikel dan juga sebagai gelombang.
6. LEVEL ENERGI
Tiap
elektron membutuhkan energi untuk dapat pindah dari orbit yang satu ke orbit
yang lain. Orbit pertama(yang paling dekat dengan inti)menyatakan level energi
pertama,orbit ke dua adalah level energi ke-2 dan seterusnya.makin tinggi level
energi,makin besar energi elektron dan makin besar orbitnya.
Jika
terdapat energi dari luar seperti panas,cahaya dan radiasi lain membom atom,
maka hal ini akan mengangkat elektron ke level yang lebih tinggi,dalam kondisi
ini atom berada di keadaan eksitasi.
Dimana
kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena elektron akan kembali ke level
energi semula dengan melepaskan energi yang di terimanya dalam bentuk
panas,cahaya atau radiasi lain.
B.STRUKTUR MOLEKUL
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok
atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen)
dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. SEJARAH MOLEKUL
Walaupun keberadaan molekul telah
diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19, terdapat beberapa
pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach,
Boltzmann,
Maxwell, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah
sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin
pada gerak Brown (1911) dianggap
sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah
seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling
awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan komposisi
dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan
karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam,
dan logam tersusun atas jaringan-jaringan
atom dan ion
yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. UKURAN MOLEKUL
Kebanyakan molekul sangatlah kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran
makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua
kali panjang ikatnya (0.74 Å).
Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut
sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif
merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. RUMUS MOLEKUL
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai
perbandingan paling sederhana unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai
contohnya, air
selalu memiliki nilai perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen
2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak
menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya,
dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul
dengan jumlah atom
penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus
empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul
dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun
molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun
rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung
dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom
karbon-12.
4. GEOMETRI MOLEKUL
Molekul memiliki geometri yang
berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan
terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur
molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa.
Senyawa isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda
oleh karena strukturnya yang berbeda.
wah kak makasih postingannhya bner" membantu lgi ada tugas soalnya thanks ya
BalasHapus*Sama2 dek'
BalasHapus