TGT
A. KONSEP YANG
DIPELAJARI
1. Pengertian TGT
Pembelajaran
kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif
yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement.
Menurut
Jhonson-jhonson (dalam Caroly W Rouviere) TGT adalah belajar kooperatif yang
terdiri dari pengajaran (teaching), belajar dalam tim(team study), dan
pertandingan akademik(game tournament). (Slavin, 2009)
Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulispada
kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa, misalnya, akan mengambil sebuah
kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan angka tersebut. Turnamen
harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk
menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam
bentuk turnamen
ini dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat
pula sebagai reviu materi pembelajaran. (salvin:2009)
2. Tahapan-tahapan
TGT
a. Penyajian
kelas (Class Presentations)
Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau
sharing juga disebut dengan presentasi kelas (Class Presentations). Kegiatan
ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang
dipimpin oleh guru.
b. Kelompok
(Teams)
Dalam belajar
kelompok ini kegiatan siswa adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan
jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika
teman satu kelompok melakukan kesalahan.
c. Permainan (Games)
Game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
d. Turnamen (Tournament)
Turnamen adalah struktur belajar, dimana game terjadi. Biasanya turnamen
dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan
presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)
e. Penghargaan kelompok
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan.
3. Kelebihan dan
Kelemahan
v Kelebihan
§ Dengan
model pembelajaran ini akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai
sesama anggota kelompoknya
§ Dalam
model pembelajaran ini membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran
§ Dalam
pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadai lebih senang dalam mengikuti
pelajaran
v Kelemahan
§ Dalam
model pembelajaran ini harus menggunakan waktu yang sangat lama
§ Guru yang
menggunakan model pembelajaran ini harus pandai memilih materi pelajaran yang
cocok untuk model ini
§ Guru harus
mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal
untuk setiap meja tournamen dan guru harus tau urutan akademis siswa dari yang
tertinggi hingga terendah. (Slavin:2009)
B.
MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1) Bagaimana interaksi seorang guru dalam menggunakan
metode ini? Jawaban, disini
interaksi seorang guru dalam menggunakan metode TGT ini dapat dilihat pada
tahapan-tahapan TGT dimana pada penyajian kelas guru akan menyajikan
materi-materi kepada siswa dan siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah.
2) Apakah model TGT ini bagus untuk diterapkan dalam
proses pembelajaran? Jawaban, TGT
ini bangus untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran
ini tidak menjatuhan mental siswa karena dalam pembagian kelompok siswa yang
berkemampuan tinggi akan bertanding dengan siswa yang memiliki kemampuan tinggi
pula dan sebaliknya, TGT ini juga bagus diterapakan karena dalam pembagian
kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
3) Kelemahan pada siswa dalam pembelajaran TGT dan
apakah TGT termasuk dalam model,metode,strategi atau pendekatan serta apa itu
TGT sendiri menurut anda? Jawaban,
kelemahan pada siswa dalam model pembelajaran TGT ini adalah pada saat dalam
kompetisi dimana dalam pembagian kelompok tersebut ada anggota kelompoknya
mendapatkan nilai rendah maka akan mempengaruhi kelompoknya yang lain.
4) Apa contoh materi yang digunakan dalam strategi ini
dan bagaimana penerapannya serta berikan contoh? Jawaban, contoh materi yang digunakan dalam TGT ini adalah materi
yang hanya memiliki satu jenis jawaban sedangkan penerapannya bisa dilihat
daritahapan-tahapannya
5) Bagaimana cara guru memberi rangsangan dalam
pembelajaran TGT? Jawaban, cara guru
memberi rangsangan adalah dengan cara memberikan tugas, tantangan, menyuruh
siswa memecah masalah sebelum tournamen berlangsung.
6) Strategi kooperatif terdiri dari beberapa model
pembelajaran misalnya NHT,TGT,Jigsaw, dan STAD kenapa dibedakan padahal intinya
sama? Jawaban, semua model
pembelajaran kooperatif intinya sama tetapi cara penerapannya yang
berbeda.
C.
ELEMEN YANG MENARIK
Adapun elemen yang menarik yang akan dibahas pada
strategi pembelajaran TGT ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) merupakan salah satu model pembelajaran yang menarik karena didalamnya terdapat kegiatan turnamen akademik yang
diharapkan dapat membuat siswa agar
lebih kreatif, cepat dan tepat dalam memecahkan masalah dan dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap pelajaran, mendorong siswa
berpartisipasiaktif dan dapat
menghadapkan siswa pada keterampilan yang menantang agar siswa terlatih
melakukan pemecahan suatu masalah dan berpikir analitik.
D. REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh pada pertemuan kali ini.
Saya memahami bahwa strategi
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) ini sangat penting
karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dimana siswa dapat belajar
sambil bermain disamping itu juga pembelajaran ini dapat meningkatkan sikap
positif siswa terhadap pelajaran.
Menurut saya, interaksi seorang guru dalam menggunakan metode
ini antara lain: pertama pada awal pembelajaran guru menyampaikan atau menjelaskan materi pelajaran dalam
menyampaikan materi pelajaran dilakukan oleh guru secara individual, kedua guru
memberi tahu siswa tentang apa yang akan dipelajari dan mengapa pelajaran ini
penting serta munculkan rasa ingin tahu siswa dengan mendemostrasi
masalah-masalah yang nyata, ketiga guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran serta tekankan konsep pada pemahaman bukan hafalan, keempat
guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan atau membuat contoh soal dan
guru siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru, selanjutnya guru membagi
siswa dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang
terdiri atas siswa yang berkemampuan akademis tinggi,rendah,dan sedang inilah
interaksi seorang guru dalam menerapkan medel pembelajaran TGT.
Menurut saya, model TGT ini bagus untuk diterapakan dalam
proses pembelajaran dimana belajar sambil bermain ini dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa di samping itu juga model pembelajaran ini dapat membuat
siswa lebih kretif,cepat,dan tepat dalam memecahkamn masalah dan dapat juga meningkatkan
sikap positif siswa terhadap pelajaran
serta tidak menjatuhkan mental siswa karena dalam pembagian kelompok siswa
digabungkan antara siswa yang pintar,sedang, dan kurang. Dalam model
pembelajaran ini juga melibatkan akan aktivitas siswa tanpa harus ada perbedaan
status dimana siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung
jawab serta kerja sama karena apabila ada dari anggota kelompok yang tidak
mengerti dengan tugas yang diberikan maka anggota kelompok yang lain
bertanggung jawab untuk memberikan jawaban sebelum mengajukan pertanyaan
tersebut kepada guru.
Menurut saya, kelemahan pada siswa pada saat pembelajaran TGT
adalah pertama masih rendahnya keterampilan siswa dalam pemecahan artinya tidak
semua siswa yang dapat memecahkan masalah dalam kelompoknya, kedua kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah dalam tiap kelompok itu berbeda artinya siswa
yang berkemampuan pintar dominan yang bisa memecahkan masalah, ketiga pada saat
pembagian skor apabila ada anggota kelompoknya kalah makaakan mempengaruhi
anggota kelompoknya yang lain. Sedangkan TGT termasuk model strategi
pembelajaran karena TGT ini merupakan pembelajaran kooperatif.
Menurut saya, contoh materi yang digunakan dalam strategi ini
adalah materi yang hanya memilikimsatu jenis jawaban artinya apabila jawabannya
lebih dari satu jenis maka sulit untuk dipecahkandan banyak menimbulkan
pendapat dalam artian tidak ada satupun model pembelajaran yang memiliki
karatristik yang berbeda. Sedangkan penerapannya pertama guru menyampaikan
materi,kedua guru membuat kelompok dimana kelompok ini terdiri dari siswa yang
pintar,sedang dan kurang,selanjutnya game dimana game ini terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
siswa dari penyampaian materi dan belajar kelompok.
Menurut saya,cara guru memberi rangsangan dalam pembelajaran
TGT ini adalah seorangguru harus memberikan motivasi kepada siswa guru juga
memberikan tantanagan, tugas kepada siswa dengan tujuan untuk agar siswa bisa
melaksanakan pembelajaran ini.
NHT,TGT,JIGSAW,dan STAD intinya sama karena sama-sama bagian
dari strategi kooperatif tetapi cara penerapannya yang berbeda dengan kemampuan
untuk menerapkan materi dalam suasana baru dimana pembelajaran kooperatif ini
menerapkan pembelajaran yang meningkatkan adanya kerjasama antar siswa.
Probelm Solving
A. KONSEP YANG DIPELAJARI
1)
Pengertian
Probelm Solving
Berdasarkan
dari beberapa definisi problem solving yang dikemukakan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa problem solving merupakan suatu keterampilan
yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi dan
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga
dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran. Terkait dengan
pengertian problem solving tadi bila dikaitkan dengan pembelajaran maka
mempunyai pengertian sebagai proses pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa
untuk menyelesaikan masalah, dimana problem yang harus diselesaikan
tersebut bisa dibuat-buat sendiri oleh pendidik dan ada kalanya fakta nyata
yang ada dilingkungan kemudian dipecahkan dalam pembelajaran dikelas, Dengan
berbagai cara dan teknik.
Menurut
Hunsaker Pemecahan masalah ( problem solving ) didefinisikan sebagai
suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak sesuaian yang terjadi antara
hasil yang diperoleh dan hasil hasil yang diinginkan. Sementara menurut
Mu’Qodin mengatakan bahwa problem solving adalah merupakan suatu
keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa
situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif
tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil
yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
2)
Perangkat
Pembelajaran Probelm Solving
Untuk
menerapkan pembelajaran problem solving diperlukan beberapa perangkat terutama:
Software,
yang mengaitkan metode, Setiap pembelajaan seorang guru tidak dilepaskan
dari peranan metode, akan tetapi tak semua metode yang guru pakai dapat
menghasilkan output yang baik, Dan guru mengajar dengan metode dapat menemukan
dan membimbing anak ke arah pemecahan masalah tapi tak semua metode
bisa digunakan sebagi proses problem solving. keaktifan siswa
dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengexplorasi
pengetahuannya untuk memecahkan masalah serta membangun konsep-konsep yang akan
dipelajarinya. Keseluruhan pengalaman belajar ini akan memberikan ketrampilan
kepada siswa bagaimana sesungguhnya belajar yang dapat menjadi bekal untuk
menjadi pembelajar seumur hidup. Dan memecahkan masalah dalam proses
pembelajara.
Hardware untuk perangkat yang kedua ialah
hardware yang terkait dengan teknik pembelajaran, sebelum kita memahami
hardware pembelajaran kita harus paham dengan pengertian teknik pembelajaran,
teknik pembelajaran ialah jalan, alat, atau media yang diguanakan oleh guru
dalam rangka mendidik muridnya guna mencapai tujuan pembelajaran ( Garlach dan
Ely, 1980 )
Aplikasi
atau penerapan teknologi pendidikan dalam upaya pemecahan masalah pendidikan
dan pembelajaran mempersyaratkan minimal tersedianya hal-hal berikut: a)
dukungan teknologi atau infrastruktur, b) penguasaan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan content, c) kesiapan Siswa pengguna atau user.
Sementara itu pemecahan masalah belajar secara empirik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, strategi, dan prosedur (Purwanto, 2005:1718).
3)
Bentuk
Pembelajaran Probelm Solving
Ada
beberapa bentuk dalam problem solving menurut Chang, D’Zurilla dan Sanna
(2004), yaitu: a) Rational Problem Solving
Sebuah
bentuk pembelajaran problem solving yang konstruktif yang didefinisikan seperti
rasional, berunding dan aplikasi yang sistematik dalam kemampuan menyelesaikan
masalah. Model ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu
:
·
Identifikasi Masalah
Problem
solver mencoba mengelompokkan dan mengerti masalah yang dihadapi dengan
mengumpulkan banyak spesifikasi dan fakta konkrit tentang kemungkinan masalah,
mengidentifikasi permintaan, rintangan dan tujuan yang realistik dalam
menyelesaikan masalah.
·
Mencari Solusi Alternatif
Fokus
pada tujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mencoba untuk
mengidentifikasi banyak solusi yang memungkinkan termasuk yang
konvensional.
·
Mengambil keputusan
Problem solving mengantisipasi terhadap
keputusannya dalam solusi yang berbeda, mempertimbangkan, membandingkan dan
kemudian memilih yang terbaik atau solusi yang efektif yang paling
berpotensial.
·
Mengimplementasi Solusi dan
Pembuktian
Seseorang harus
berhati-hati dalam menerima dan mengevaluasi solusi yang menjadi pilihan
setelah mencoba untuk melaksanakan solusi tersebut kedalam situasi masalah
dalam kehidupannya.
4)
Kelebihan
dan Kelemahan Probelm Solving
v Kelebihan
o
Melatih siswa untuk mendesain suatu
penemuan.
o
Berpikir dan bertindak kreatif.
o
Memecahkan masalah yang dihadapi
secara realistis
o
Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
o
Menafsirkan dan mengevaluasi hasil
pengamatan.
o
Merangsang perkembangan kemajuan berfikir
siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
o
Dapat membuat pendidikan sekolah
lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
v Kekurangan
o
Beberapa pokok bahasan sangat sulit
untuk menerapkan Pembelajaran ini. Misal terbatasnya alat-alat
laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat
menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
o
Memerlukan alokasi waktu yang lebih
panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain
o
Pengembangan program membutuhkan
biaya tinggi dan waktu yang lama.
o
Pengadaan dan pemeliharaan alat
mahal.
B. MASALAH-MASALAH
DAN PEMECAHANNYA
1. Maksud dari
kelemahan membutuhkan biaya yang mahal
dan waktu yang lama?jawaban, maksud
dari membutuhkan biaya yang mahal karena dalam menerapkan metode ini
membutuhkan biaya yangbanyak dan waktu yang sangat lama karena dalam penerapan
metode ini dilakukan secara berulang-ulang.
2. Jelaskan dari
perangkat metode iniyaitu sofware dan hadware?Jawaban, sofware lebih menekankan pada guru artinya metode apa yang
akan digunakan oleh seorang guru, sedangkan hadware merupakan teknik yang
dilakukan oleh guru dalam mengajar. Jadi kedua prangkat ini sangat berkaitan
antar yang satu dengan yang lainnya.
3. Bagaimana cara
menguji kebenaran jawaban sementar dan apakah metode ini diterapkan secara
berkelompok? Jawaban, caramenguji
jawaban sementaraini dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk mengkaitkan semua jawaban
yang ada dan cara menguji jawaban sementara ini diperlukan metode yang lain
juga.sedangkan cara penerapannya metode ini bisa diterapkan secara berkelompok
dan secara individu tatapi dengan diterapkan secara berkelompom lebih
memudahkan siswa dalam melakukanpenelitian.
4. Dimana letak
peran seorang guru dalam metode ini?
Jawaban, seorang guru memberikan petunjuk disamping itu juga guru akan
memperkenalkan pelajaran itu seprti apa kemudian guru akan mencari dan
menemukan jawabanyan. Peran guru disini juga sebagai fasilitatordan motivator.
5. Apakah sama
metode ini dengan metode inquiri dan metode discovery? Jawaban, metode solving ini tidak jauh beda dengan kedua metode
tersebut tetapi metode probelm solving ini siswanya sendiri mencari dan
menemukan jawabannya, siswa juga akan menentukan sendiri masalahnya yang
kemudian akan depecahkan oleh siswa itu sendiri.
6. Apa landasan anda
menulis membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang lama? Jawaban, karena penelitian ini membutuhkan waktu yang lama dan
biaya yang mahal, dan metode ini juga mampu manghasilkan produk yang lebih
tinggi.
C. ELEMEN YANG MENARIK
Elemen
yang menarik dalam metode probelm solving ini terdapat pada kelebihannya dimana
metode ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa karena siswa dituntuk
untuk aktif dalam belajar artinya bahwa siswa tidak hanya mendaopatkan
pelajaran dari guru saja twtapi siswa sendiri yang akan mencari permasalahan
serta jawaban sehingga tugas guru disini hanya memotivasi serta memfasilitasi
siswa, disamping itu juga metode ini dapat meningkatkan kreaktifan siswa
sehingga siswa dapat berpikire secara kritis dalam memecahkan masalah.
D. REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh
pada pertemuan kali ini. Saya memahami bahwa strategi pembelajaran dengan
pendekatan probelm solving ini bagus diterapkan dalam proses belajar mengajar
karena metode ini merupakan keterampilan yang meliputi kemampuan siswa untuk
mencari informasi, menganalisis serta mengidentifikasi masalah dengan tujuan
untuk menghasilkan alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan
untuk mencapai sasaran. Disamping itu juga metode probelm solving ini dapat
melatih siswa dalam menghadapi berbagai masalah baik masalah perorangan maupun
berkelompok untuk dipecahkan.
Dalam metode ini siswa tidak hanya
menerima pelajaran begitu saja dari guru akan tetapi siswa harus mencari
permasalahan serta menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dibuat
dengan cara melakukan penelitian atau percobaan secara berulang-ulang sehingga
membutuhkan waktu yang lama. Selain itu juga dalam menerapkan metode ini akan
terjadi interaksi antara siswa dengan guru, dimana interaksi yang terjadi
antara siswa dengan guru dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan sebelum
pelajaran dilakukan.
E.
PENAMBAHAN/TANGGAPAN
Maksud dari membutuhkan biaya yang
mahal dan waktu yang panjang, karena metode probelm solving ini dilakukan dalam
proses yang lama sehingga membutuhkan waktu yang lama dimana metode ini siswa
akan melakukan penelitian sehingga dalam melakukan penelitian tersebut akan
membutuhkan biaya yang mahal karenametode ini dilakukan secara berulang-ulang.
Perangkat pembelajaran dari probelm
solving ini adalah sofware dan hadware, dimana sofware ini merupakan cara guru
membimbing siswadengan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi
pengetahuannya untuk memecahkan masalah serta membangun konsep yang akan
dipelajari disamping itu juga gauru harus memberikan keterampilan pada siswa
tentang pembelajaran seumur hidup. Sedangkan hadware merupakan perangkat atau
teknik yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dalam rangka mendidik
muridnya serta mencapai tujuan pembelajaran dan dalam upaya untuk memecahkan
masalah. Dari kedua perangkat tersebut sangat berkaitan satu sama lain, dimana
keduanya sama-sama mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Cara menguji kebenaran jawaban
sementara dilakukan secara berulang-ulang artinya siswa harus berusaha
memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
benar-benar cocok dan apakah sesuai dengan jawaban sementaraatau tidak sama
sekali. Adapun cara menguji jawaban sementara ini dengan mengkaitkan metode ini
dengan metode lain.
Menurut pendapat saya peran seorang
guru dalam metode probelm solving ini adalah guru sebagai pengatur kegiatan
pembelajaran, sebagai fasilitator serta sebagai motivator sedangkan siswa yang
menjadi subyek belajar sebagai pemain. Guru juga akan melaksanakan pembelajaran
yang dimulai dengan mengkaitkan dunia nayata dalam kehidupan siswa kemudian
guru akan mengarahkan siswa dengan informasi melalui modling agar siswa
termotivasi,berfikir dan bisa menemukan konsep dengan bimbingan guru. Disamping
itu juga guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif,nyaman dan
menyenangkan.
Menurut pendapat saya, antara metode
inquiri,discovery dan probelm solving ini sama, karena metode ini sama-sama
mempunyai arti dan pengertian penemuan. Ketiga metode ini juga mempunyai tujuan
yang sama yaitu sama-sama meningkatkan kemampuan berfikir siswa baik dalam
menemukan masalah maupun mencari jawaban dalam permasalahan yang ada tetapi
cara penerapannya yang berbeda-beda.
Organisasi
A. KONSEP
YANG DIPELAJARI
I. Pengertian
Organisasi
Strategi belajar mengajar adalah suatu sistem menyeluruh yang terdiri
dari sejumlah komponen, yakni komponen masukan (input) komponen proses,komponen
produk (out put). Dengan mempelajari strategi belajar mengajar berarti setiap
guru mulai memasuki suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Strategi organisasi merupakan strategi yang mengenalkan
struktur-struktur pengorganisasian baru pada materi-materi. Strategi organisasi
bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan materi strategi organisasi
pembelajaran baru.
Strategi organisasi mengidentifikasi ide-ide atau fakta-fakta kunci
dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
II.
Jenis-jenis Strategi Organisasi
1)
Outlining
(pembuatan kerangka)
Adalah
membuat kerangka garis besar, dimana siswa belajar menghubungkan berbagai macam
ide dengan ide utama. Dalam pembuatan kerangka garis besar jenis hubungan yang
digunakan adalah satu topik kedudukannya lebih rendah dari topik yang lain.
Kerangka garis besar memberikan suatu tinjauan awal tentang ide-ide kunci yang
akan dibahas dan juga hubungan-hubungan antara topik.
2)
Mapping
(Pemetaan)
Mapping
bisa disebut pemetaan konsep atau peta konsep didalam pembuatannya dilakukan
dengan membuat suatu sajian visual atau suatu
diagram tentang bagaimana ide-ide penting atas suatu topik tertentu
dihubungkan satu sama lain.
Strategi
mapping adalah sebuah diagram yang menunjukkan visi, misi, strategi organisasi
diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari. Mapping kadang-kadang dikenal
sebagai pemetaan konsep dalam beberapa hal lebih efektif dari outlining dalam
mempelajari hal-hal yang lebih kompleks.
Ø
Adapun tujuan strategi mapping antara lain:
o
Mengembangkan kemampuan menggambarkan
kesimpulan yang masuk akal
o
Mengembangkan kemampuan mensintesis dan
mengintegrasikan informasi atau ide menjadi satu
o
Mengembangkan kecakapan, strategi dan
kebiasaan belajar
o
Belajar konsep-konsep dan teori-teori mata
pelajaran
o
Belajar memehami perspektif dan nilai tentang
mata pelajaran
o
Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru
o
Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan
kemandirian.
Ø
Langkah-langkah strategi mapping atau peta konsep
·
Memilih satu masalh sebagai bahan evaluasi
atau assesmen
·
Meminta siswamelakukan brain
storming(mencurahkan gagasan) tentang masalah atau topik sebanyak mungkin
·
Siswa menuliskan konsep-konsep utama diatas
kartu secara terpisah
·
Siswa membuat garis penghubung antar
konsep-konsep utama
·
Siswa menuliskan satu kata atau level diatas
setiap garis penghubung
·
Guru mengevaluasi dengan kriteria yang sudah
dibuat.
3)
Mnemonics
Mnemonics
berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu ingatan
dengan dengan membantuk membentuk assosiasi alamiah yang secara alamiah tidak
ada. Suatu mnemonics membantuuntuk mengorganisasikan informasi yang mencapai
memori kerja dalam pola yang dikenal sedemikian rupa sehingga informasi
tersebut lebih mudah dicocokkan dengan pola skema di memori jangka panjang.
Mnemonics
merupakan metode untuk membantu menata informasi yang menjangkau ingatan dalam
pola-polamyang dikenal sehingga lebih mudah dicocokkan dengan pola schemata
dalam memori jangka panjang. Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara
teknis dapat diklasifikasikan sebagai strategi, elaborasi atau organisasi.
Mnemonics membantu membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak ada yang
membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja.
B.
MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1. Bagaimana
cara mengevaluasi strategi pembelajaran organisasi? Jawaban, dengan memberikan tes tulis,memberikan
tugas,sistematik,ide-ide ataupun topik yang sudah diberikan oleh guru dan
melihat apakah hubungan antara konsep-konsep tersebut sudah pas atau belum,
guru juga melihat kelengkapan-kelengkapan tugas dari siswa itu sendiri.
Menurut saya,cara mengevaluasi strategi
pembelajaran organisasi dengan cara guru mengetes siswa satu-satu baik dengan
melontarkan pertanyaan atau dalam bentuk tanggapan siswa terhadap materi yang
dipelajari dengan tujuan untuk menguji sejauh mana kemampuan siswaterhadap
pelajaran tersebut dimana dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah
satu komponen penting dan tahapan yang harus ditempuh oleh seorang guru untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran hasil yang diperoleh dari evaluasi dalam
menyemurnakan program dan kegiatan pembelajaran.
2. Bagaiman
sisi menarik atau keistimewaan sehingga metode ini baik diterapkan? Jawaban, sebelum dimulai pelajaran seorang siswa harus membuat
kerangka-kerangka atau inti dari pelajaran sehingga siswa bisa mengingatnya
dalam jangka panjang,siswa juga membuat peta konsep serta membuat
kerangka-kerangka sehingga mudah untuk diingat inilah keistimewaan dari metode
ini.
Menurut saya, sisi yang menarik dari
strateegi organisasi ini sehingga bagus diterapkan dalam proses belajar
mengajar karena metode ini menggunakan peta konsep dimana sebelum pelajaran
dimulai baik siswa atau guru membuat peta konsep, untuk membuat suatu peta
konsep siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan
dengan suatu topik sehingga peta konsep ini merupakan diagram atau hubungan
sebab akibat dan tujuan dibuat peta konsep ini adalah untuk membantu siswa
memahami hubungan antara berbagai macam ide,mempelajari hal-hal baru yang lebih
efektif serta untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang
masuk akal artinya dalam proses pembelajaran siswa dapat menyimpulkan materi
yang telah dibahas atau dipelajari dengan baik.
3. Jelaskan langkah-langkah strategi mapping? Jawaban, memilih
satu topik sebagai bahan evaluasi maksudnya disini siswa mencari satu topik
untuk dibahas atau dipelajari kemudian nantinya akan sebagai bahan
evaluasinya,siswa melakukan brain stroming (mencurahkan gagasan) tentang
masalah atau topikmaksudnya anggota kelompok akan memberi tanggapan tentang
materi yang dipelajari,siswa membuat garis penghubung antara konsep-konsep
utama maksudnya siswa menghubungkan permasalahan-permasalahan dari kata yang
dibuat,guru mengevaluasi dengan kriteria yang sudah dibuat maksudnya guru
melakukan penilaian dari permasalahan.
Menurut saya,langkah-langkah strategi mapping atau pemetaan ini antara lain: memilih
satu topik sebagai bahan evaluasi dimana dalam memilih topk sebagai bahan
belajar, siswa melakukan brain stroming tentang masalah atau topik artinya
siswa akan mengaplikasikan gagasan atau memberi tanggapan tentang materi yang
akan dibahas,sebelum proses belajar mengajar dimulai siswa harus membuat peta
konsep atau konsep-konsep yang akan dibahas atau dipelajari,selanjutnya siswa
menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain kemudian guru memberikan penilaian terhadap
konsep-konsep yang telah dibuat.
4. Apakah ada batasan umur atau waktu untuk
menerapkan metode ini? Jawaban, tidak adabatasan dalam menerapkan metode
ini karena metode ini bebas dilakukan oleh siapapun.
Menurut saya,tidak ada batasan bagi
siapapun dalam menerapkan metode ini karena metode ini tidak berpengaruh pada
satu konsep artinya metode ini bebas di terapkan oleh siapapun.
5. Bagaimana karatristik atau ciri-ciri dari
strategi pembelajaran organisasi? Jawaban, membuat kerangka besar agar siswa bisa
menghubungkan antara permasalahan yang satu dengan permasalahan yang lain.
Menurut saya, karaktristik dari strategi
pembelajaran organisasi ini adalah membuat peta konsep sebelum pelajaran dimulai, pembuatan peta
konsep ini dimulai dari analisis topik dimana analisis topik ini merupakan
seperangkat aturan yang menggambarkan organisasi suatu bahan ajar
komponen-komponen dari bahan ajaran diurutkan secara terperinci pada tingkatan
tertinggi yaitu topik.
6. Bagaimana dampak positif dan negatif bagi
siswa dan guru dalam menerapkan metode ini? Jawaban, dampak
positif bagi siswa akan meningkatkan daya ingat siswa serta meningkatkan
keaktifan belajarnya sedangkan dampak negatif bagi siswa adalah adanya sifat
menonjol yang timbul dari diri siswa, sedangkan dampak positif bagi guru adalah
guru dapat mengoranisir perangkat pengalaman belajar yang akan disajikan
pelajarannya, dapat membantu guru meningkatkan efisien dan aktifitas dan dampak
negatif bagi guru adalah guru sulit mengontrol siswa karena jumlah siswa yang
besar.
C.ELEMEN
YANG MENARIK
Elemen yang menarik pada metode ini terdapat pada
tujuan strategi mapping dimana pada
tujuan ini siswa dapat mengembangkan kemampuannya baik kemampuan menggambarkan,
kemampuan berpikir, serta kemampuan mensintesis disamping itu juga siswa dapat
memahami nilai tentang mata pelajaran karena strategi mappping ini dikenal
sebagai pembuatan peta konsep dimana dalam pembuatan peta konsep ini dilakukan
dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide
penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain.
Elemen menarik juga terdapat pada jenis-jenis
strategi organisasi yaitu mnemonics dimana mnemonics ini merupakan metode untuk
membantu siswa menata informasi yang menjangkau ingatan dalam polo-pola yang
dikenal sehingga mudah dicocokkan dengan pola skemata dalam memori jangka
panjang artinya informasi-informasi yang didapatkan akan mudah diingat meskupun
dalam jangka panjang karena informasi yang didapat sudah tersimpan didalam
memori otak.
D.
REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh
pada pertemuan kali ini. Saya memahami bahwa strategi pembelajaran organisasi
ini bagus untuk diterapkan karena bertujuan membantu siswa meningkatakan
kebermaknaan materi strategi organisasi pembelajaran baru, terutama dilakukan
dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada materi-materi.
Dimana dalam strategi pembelajaran
organisai ini guru mulai memasuki suatu kegiatan yang berniai edukatif dimana
nilai edukatif ini mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa .
interaksi ini dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelajaran dilakukan.
pembelajaran kolaborasi
A
. KONSEP YANG DIPELAJARI
1.
Pengertian dari
pembelajaran kolaborasi
Pembelajaran
kolaborasi adalah beraraskan pembelajaran kooperatif,untuk mewujudkan bilik
darjah kolaboratif cara yang mudah adalah dengan menjalankan pembelajaran
koopeeratif dimana guru dapat mengawal lebih banyak pemboleh ubah dalam kelas.
Gokhale mendefinisikan
bahwa “collaborative learning” mengacu
pada metode pengajaran dimana siswa dalam satu kelompok yang bervariasi tingkat
kecakapannya bekerjasama dalam klompok kecil yang mengarah pada tujuan bersama.
Adapun metode dalamkolaborasi ini antara lain: belajar itua ktif dan
konstruktif, belajar itu bergantung konteks, siswa itu beraneka latarbelakang,
belajar itu bersifat sosial.
2.
Tujuan
pembelajaran kolaborasi
·
Memaksimalkan proses kerjasama yang
berlangsung secara alamiah diantara para siswa
·
Menciptakan lingkungan pembelajaran
yang berpusat pada siswa,kontestual,terintegrasidan bersuasana kerjasama
·
Menghargai pentingnya
keaslian,kontribusi,dan pengalaman siswa dalam kaitannya dengan bahan pelajaran
danproses belajar
·
Memberi kesemopatan kepada siswa menjadi
partisipan aktif dalam proses belajar
·
Mengembangkan berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah
·
Mendorong eksplorasi bahan pelajaran
yang melibatkan bermacam-macam sudut pandang
·
Menghargai pentingnya konteks sosial
bagi proses belajar
·
Menumbuhkan hubungan yang saling
mendukung dan saling menghargai diantarapara siswa, daan diantara siswa dengan
guru
·
Membangun semangat belajar sepanjang
hayat.
3.
Langkah-langkah
Pembelajaran Kolaborasi
§ Para siswa dalam
klompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri
§ Klompok
kolaboratif bekerja secara bersinergi
mengidentifikasi,mendemonstrasikan,meneliti,menganalisis dan memformulasikan
jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang ditemukan
sendiri
§ Semua siswadalam
klompok membaca,berdiskusi,danmenulis
§ Setelah klompok
kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing-masingsiswa menulis
laporan sendiri-sendiri secara lengkap
§ Guru menunjuk
salah satu klompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil diskusi klompok
kolaboratifnya didepan kelas, siswa klompok lain
mengamati,mencermati,membandingkan hasil presentasi tersebut daan menanggapi
§ Masing-masing
siswa dalam klompok kolaboratif melakukan elaborasi,inferensi,dan revisi
terhadap laporan yang akan dikumpulkan
§ Laporan masing-masing
siswa terhadap tugatugas yang telah dikumpulkan,disusun perklompok kolaboratif
§ Laporan siswa
dikoreksi,dikomentari,dinilai,dikembalikan pada pertemuan brikutnya dan
didiskusikan.
4.
Macam-macam
pebmbelajaran dan tahap pengembangan kolaborasi
v Macam-macam
pembelajaran kolaborasi : Learning
together,Teams-games-tournament(TGT),Group investigation,Academic-contructive
controversy,Jigsaw proscedure,Student team achievement divisions
(STAD),Cooperative learning stuctures(CLS).
v Tahap
pengembangan kolaborasi :
Engagement,Exploratiaon,Transformation,Presentation,Reflrction.
5.
Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Kolaborasi
ü Kelebihan
a.
Siswa belajar bermusyawarah
b.
Siswa belajar menghargai pendapat
orang lain
c.
Dapat mengembangkan cara berpikir
kritis dan rasional
d.
Dapat menumpuk rasa kerjasama
e.
Adanya persaingan yang sehat
ü Kekurangan
a.
Pendapat serta pertanyaan siswa dapat
menyimpang dari pokok persoalan
b.
Membutuhkan waktu cukup banyak
c.
Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin
menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu
tergantung pada orang lain
d.
Kebulatan atau kesimpulan bahan kadang
sukar dicapai.
B. MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1)
Jelaskan tahap-tahap pengembangan
kolaborasi? Jawaban, engagment
adalah siswa yang berorentai tehadap dirinya sendiri khususnya terhadap
siswanya,exploration adalah pembelajaran kerjasama dalam kelompok-kelompok
kecil dalam menemukan istilah-istilah, transpormation adalah setiap anggota
kelompok saling bertukar pikiran untuk pemecahan masalah, persentation adalah
setelah siswa selsai mengerjakan tugas kemudian masing-masing kelompok
mempersentasikan hasilnya, reflection adalah setelah persentasi kelompok akan
mempertanggung jawabkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kelompok
lain
2)
Bagaimana interaksi siswa terhadap
guru dengan berbagai macam pembelajaran
kolaboratif? Jawaban, adanya
diskusi atau tanya jawab antara klompok yang satu dengan klompok lain dimana
apabila ada yang belum diketahui oleh siswa maka siswa akan bertanya kepada
guru itulah yang dinamakan interaksi antara guru dengan siswa.
3)
Bagaimana ketekaitan antara
pembelajaran kolaborasi dengan jigsaw? Jawaban,
kolaborasi disini merupakan pembelajaran berbentuk kelompok/adanya interaksi
antar siswa sedangkan jigsaw lebih menitik beratkan pada pembelajaran kepada
siswa dari permasalahan dan memecahkan masalah,jadi keterkaitannya antara
keduanya adalah dimana siswa tersebut mencoba memecahkan sendiri masalahnya
dengan cara bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya.
4)
Latar belakang dari pengambilan
strategi pembelajaran kolaborasi? Jawaban,
didasarkan adanya perbedaan antara siswa yang pintar dengan siswa yang kurang
pintar dengan tujuan menggabungkan antara perbedaan pengetahuan yang pintar
dengan yang kurang pintar jadi dengan demikian kolaborasi lebih efektif
dibandingkan dengan belajar sendiri.
5)
Jelaskan kenapa pendapat serta
pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan? Jawaban, karena adanya siswa yang belum memahami pelajaran itu
sehingga siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan dan dilihat dari
kesimpulan bahan kadang sukar dicapai saking banyaknya kesimpilan yang membuat
bahan kadang sukar.
6)
Bagaimana seorang guru mengatasi siswa
yang menonjolkan diri atau tidak mau bekerjasama? Jawaban, intinya disini guru lebih tegas supaya dalam pembagian
kelompok guru bertanya kepada masing-masing kelompok untuk membuktikan apakah
siswanya bekerjasama atau tidak dengan kelompoknya apabila siswa itu tuidak mau
bekerjasama maka guru memberikan arahan supaya siswa tidak itu lagi.
C. ELEMEN YANG MENARIK
v Elemen yang
menarik dalam strategipembelajaran kolaborasi adalah bekerjasama dalam kelompok
kecil yang mengarah pada tujuan bersama maksudnya disini seorang guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim dimana guru tetsebut memberikan tugas kepada siswanya
kemudian siswa akan mengerjakan bersama kelompoknya serta setiap anggota
kelompok saling bertukar pikiran untuk pemecahan masalah, selanjutnya
masing-masing kelompok akan mempresentasikannya didepan setelah
mempersentasikan masing-masing kelompok akan mempertanggung jawabkan hasil
pekerjaannya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain.
v Elemen yang
menarik dalam strategi ini juga terdapat pada kelebihan pembelajaan kolaborasi
dimana siswa dapat belajar bermusyawarah, menghargai pendapat orang lain, dapat
menggembangkan cara berpikir kritis dan rasional, dapat menumpuk rasa kerjasama
artinya dari model pembelajaran kolaborasi ini siswa dapat sepeti itu dan
dengan pembelajaran ini juga siswa diarahkan pada tujuan bersama dalam
melakukan kerjasama.
D. REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh pada pertemuan kali
ini. Saya memahami bahwa strategi
pembelajaran kolaborasi sangat penting karena mengacu pada metode pengajaran
dimana siswa dalam satu kelompok yang bervariasi tingkat kecakapannya
bekerjasama dalam mengarah tujuan bersama.
Menurut saya, interaksi antara guru dengan siswa dengan
berbagai pembelajaran kolaborasi ini adalah dimana pada saat siswa mengalami
kesulitan dalam mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya atau istilah
lainnya belum paham seorang siswa ini
akan menanyakan atau bertanya kepada guru tentang apa yang belum
dimengerti oleh siswa tersebut kemudian guru akan memberikan sosuli jadi itulah
yang disebut dengan interaksi antara guru dengan siswa, jadi intinya disini
adalah adanya diskusi/tanya jawab antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain apabila ada yang belum diketahui oleh siswa maka siswa akan bertanya
kepada guru.
Menurut saya, ketekaitan antara pembelajaran kolaborasi
dengan jigsaw adalah pembelajaran
kolaborasi maksudnya pembelajaran dalam satu kelompok yang bervariasi tingkat
kecakapannya bekerjasama dalam mencapi tujuan bersama sedangkan jigsaw
merupakan gabungan antara yang ahli dengan yang tidak ahli. Jadi kedua hal
tersebut sangat berkaitan dimana dalam satu kelompok itu terdapat pepadua atau gabungan antara
siswa ynag ahli dengan yang tidak ahli digambungkan menjadi satu kelompok
dengan tujuan kepada siswa yang ahli
akan menjelaskan kepada siwa yang tidak ahli untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut saya, latar belakang dari pengambilan pembelajaran
kolaborasi ini adalah karena adanya perbedaan antara siswa yang ahli dengan
siswa yang tidak ahli dimana keduanya akan digabungkan menjadi satu kelompok
dengan tujuan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,
adapun latar belakang yang lain yaitu adanya pengaruh-pengaruh organisasi
sosial yang ada didalam kelas.
Menurut saya, kenapa pendapat serta pertanyaan dari siswa
dapat menyimpang dari pokok permasalahan hal itu dapat terjadi karena siswa
belum sepenuhnya paham dengan pelajaran
itu sehingga pertanyaan serta pendapatnya bisa menyimpang.
Metode Pembelajaran Discovry
A.
KONSEP YANG DIPELAJARI
I.
Pengertian Belajar dan Strategi Pembelajaran
Menurut
Bruner, belajar adalah cara-cara bagaimana orang memilih, mempertahankan dan
mentransformasi informasi secara aktif yang didasarkan pada dua asumsi yaitu:
asumsi pertama ialah bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses
interaktif.
Sementara
itu, kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
II.
Pengertian Metode Discovry/penemuan
Metode penemuan merupakan komponen dari praktek
pendidikan yang melliputi metode mengajar
yang mengajukan cara belajar aktif,berorientasi pada proses,mengarahkan
sendiri dan reflektif.
Menurut Encylopedia of Education Research,
penemuan merupakan suatu strategi yang unui yang dapat diberi bentuk oleh guru
dalam berbagai cara. Termasuk mengarahkan keterampilan menyelidiki dan
memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode penemuan adalah suatu metode
dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenakan siswa-siswainya
menemukan sendiri informasi (Suryosubroto,2002:192)
III.
Tujuan Metode Discovry (Penemuan)
·
Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan
memperoses bahan belajarnya
·
Mengurangi
ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya
·
Melatih
siswa menggali dan memenfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak
ada habisnya
·
Memberi
pengalaman belajar seumur hidup
IV.
Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Discovry (penemuan)
ü Identifikasi kebutuhan
siswa
ü Seleksi pendahuluan
terhadap prinsip-prinsip,pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan
ü Seleksi
bahan,probelm/tugas-tugas
ü Membantu dan
memperjrlas tugas/probelm yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing
ü Mempersiapkan kelas dan
alat-alat yang diperlukan
ü Mengecek pemahaman
siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
ü Memberi kesempatan
kepada siswa untuk melakukan penemuan
ü Membantu siswa dengan
informasi/data jika diperlikan oleh siswa
ü Mempimpin analis
sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah
ü Merangsang terjadinya
intraksi antara siswa dengan siswa
ü Membantu siswa
merumuskan prinsip dan generalisai hasil penemjuannya.
V.
Pengajaran
Metode Discovry (penemuan) dalam kelas
Pengajaran dengan metode penemuan dapat
dilaksanakan dalam bentuk komunikasi satu arah dan komunikasi dua
arahbergantung pada besarnya kelas.
o Sistem satu arah (ceramah reflektif)
Pendekatan satu arah berdasarkan penyajian satu
arah (penaungan/exposition) yang dilakukan guru.
o Sistem dua arah (discovry terbimbing)
Sistem dua arah melibatkan siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa melakukan discovry sedangkan guru membimbing
siswa ke arah yang benar/tepat.
VI.
Penerapan Metode Belajar Discovry (penemuan) dalam prosesbelajar
mengajar
Penerapan prinsip belajar penemuan pada pelajaran
kimia, misalnya pada materi perhitungan kimia.
Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk menerapkan metode penemuan adalah:
1) Guru menjelaskan
Pertemuan
diawali dengan mengarahkan/memberi penjelasan tentang metode penemuan
2) Guru menyajikan materi
untuk ditemukan sendiri oleh siswa
3) Siswa menyelesaikan
soal-soal dengan bantuan LKS
4) Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk melakaukan penemuan
5) Guru keliling
membimbing dan mengawasi serta menilai pekerjaan siswa apakah sudah benar atau
tidak
6) Guru membesarkan hati
siswa supaya giat dalam penemuan
7) Guru membimbing siswa
menyimpulkan jawaban dan hasil penemuannya
8) Guru memberikan soal
untuk mengecek pemahaman siswa
VII.
Langkah-langkah Untuk Mengatasi Kelemahan Metode Discovry (Penemuan)
Ø Suasana harus dibuat
sedemikian sehingga siswa merasa dirinya dihadapkan pada suatu teka-teki
Ø Kegiatan harus
berlandaskan objek atau prinsip yang tidak asing bagi siswa
Ø Para siswa hendaknya
mendapat kesempatan untuk mengamati kegiatan sesuai dengan kebutuhannya dari
seluruh kegiatan
Ø Hendaknya pada waktu
melakukan kegiatan yang diberikan dengan konsep baru, guru hendaknya memberikan
contoh dan aplikasi yang dirasakan pada kehidupan sehari-hari yang dilihat dan
dirasakan oleh anak sehingga kegiatan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh
anak
Ø Guru harus menunjukkan
antusiasme dalam mengemukakan teka-teki selama kegiatan berlangsung
VIII.
kelebihan dan Kelemahan
Metode Discovry (penemuan)
v kelebihan
§ Dianggap membantu siswa
mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan
proses kognitif siswa
§ Pengetahuan yang
diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan merupakan pengetahuan
yang sangat kukuh
§ Membantu perkembangan
siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan kebenarannya
§ Memberi kesempatan
kepada anak dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengungkapkan ide
§ Membantu memperkuat
pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui
proses-prose penemuan
§ Dapat membangkitkan
gairah siswa dalam belajar
§ Memberikan kesempatan
pada siswa unnnntuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri
v Kelemahan
§ Dipersyaratkan
keharusan adanya persiapan mental untuk belajar
§ Metode ini kurang
berhasil untuk mengajar dikelas karena sebagian besar waktu dapat hilang
§ Harapan yanh
ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah
biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional
§ Fasilitas yang
dibutuhkan kurang atau yidak memadai
§ Strategi ini tidak
memberikan kesempatan berpikir kreatif karena pengertian-pengertian yang akan
ditemukan telah di seleksi terlebih dahulu oleh guru.
B.
MASALAH –MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1. Bagaimana cara seorang
guru menerapkan metode ini pada siswa yang berkemampuan lemah? Jawaban, dapat dilihat dari langkah-langkah metode discovry
itu sendiri yaitu dengan cara seorang guru harus menerapkan suasana bagus dan
materinya didesain sesederhana mungkinsupaya siswa lebih mengerti.
2. Apa itu skeptisisme dan
bagaimana cara seorang guru mengatasi siswa yang skeptisisme? Jawaban, skeptisisme artinya ragu-ragu atau keraguan
terhadap mata pelajaran, sedangkan cara mengatasi skeptisisme tersebut adalah
dengan cara seorang guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswanya agar
tumbuh rasa percaya diri dari siswa tersebut. Disamping itu juga memberikan
fasilitas kepada siswa agar dapat tercapai apa yang diharapkan, jadi disini
guru sebagai fasilitator.
3. Apakah bisa dengan
metode ini siswa memiliki kemampuan yang berkualitas atau akan menjamin
keberhasilannya? Jawaban, bisa karena berdasarkan
data hasil penelitian pada siklus pertama kemampuan siswa itu akan kurang
tercapai sedangka pada siklus selanjutnya kemampuan siswa dapat dicapai. Materi
docovry ini juga dapat meningkatkan mutu belajar siswa.
4. Jika metode discovry
ini berkolaborasi dengan metode lain, metode apa yang digabungkan dengan
strategi discovry ini? Jawaban, dapat
digabungkan dengan strategi ekspository learning berdasarkan kelemahan yang
terdapat dalam discovry, untuk menutupi kelemahan metode discovry ini
dikolaborasikan dengan innquiri.
5. Bagaiman cara
mengetahui besar kecilnya suatu kelas? Jawaban, cara
mengatahui besar kecilnya kelas tergantung dari jumlah siswa yang ada dalam
kelas, dikatakan jumlah siswa yang kecil antara 20-25 orang sedangkan kelas
yang besar antara 30-35 orang.
6. Bagaimana proses dari
sintak-sintak kegiatan siswa dan guru dalam metode discovry ini? Jawaban, kegiatan atau intraksinya yaitu guru menyiapkan
sedangkan siswa melaksanakannya.
C.
ELEMEN YANG MENARIK
Elemen
yang menarik pada metode ini terdapat pada tujuannya dimana metode discovry ini
meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memperoses bahan ajarannya
maksudnya dalam metode ini siswa benar-benar terlibat dalam menemukan sendiri
informasi, disamping itu juga metode ini bertujuan mengurangi ketergantungan
siswa pada guru untuk mendapatkan pelajaran artinya disini siswa tidak hanya
bergantung pada guru untuk mendapatkan pelajaran tetapi siswa berusaha sendiri
untuk mendapatkan pelajaran dengan kata lain siswa tidak hanya mengandalkan
guru tetapi siswa itu sendiri yang akan berusaha.
Elemen
yang menerik pada metode ini juga terdapat pada kelebihan discovry dimana metode
ini mengarahkan sendiri siswanya untuk belajar sehingga siswa merasa
terlibatdantermotivasi sendiri untuk belajar artinya siswa mampu mengarahkan
sendiri caranyabelajar.
D. REFLEKSI
DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh pada
pertemuan kali ini. Saya memahami bahwa
bahwa strategi pembelajaran tentang metode discovry (penemuan) sangat bagus
karena mengarahkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sebagai alat
bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa metode discovry ini merupakan suatu metode dimana dalam proses belajar
mengajar guru memperkanakan siswanya
dalam menemukan sendiri informasi.
Menurut saya, cara guru menerapkan metode ini
adalah pertama seorang guru harus memberikan arahan kepada siswa tentang metode
penemuan serta didukung oleh sumber
pengetahuan yang memadai sepertibuku,perpus,internet dan lain-lainsehingga
dapat membuka wawasan siswa. Kedua guru harus memberikan motivasi kepada siswa
untuk mencari dan menggali informasi,ide keterampilan,serta kemampuan berfikir
dan mengajarkan siswa bagaimana belajar yang efektif dan sistem matis sehingga
kedepannya dihasilkan siswa yang dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar
karena mereka sudah mendapat proses pembelajaran yang tuntas. Ketiga ggguru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati kegiatan sesuai dengan
kebutuhannya artinya siswa diberi kesempatanoleh guru untukmengamati
selanjutnya guru harus menunjukkan antusiasme dalam melakukan kegiatan dengan
tujuan agar siswa semangat pada saat kegiatan berlangsung.
Menurut saya,
cara seorang guru mengatasi siswa
yang skeptisisme adalah pertama seorang guru harus meyakinkan siswa supaya
siswa tidak ragu terhadap mata pelajaran yang dipelajari, kedua guru nenberikan
arahan dan bimbingan kepada siswa,ketiga guru harus memberikan semangat
dan motivasi kepada siswa agar rasa percaya diri pada tumbuh,selanjutnya guru
jangan menjatuhkan mental siswa agar siswa tidak ragu-raguterhadap pelajaran
yang diberikan terakhir guru harus memberikan fasilitas kepada siswa, sedangkan
menurutbuku yang saya baca skeptisisme adalah orang yang terlalu banyak
bertanya,tukang protes/tidak percaya banyak hal oleh karena itu seorang skeptik
disebut sebagai orang yang bersikap negatif terhadap banyak hal karena tidak
mempercayai banyak hal/meragukan setiap hal. Dengan demikian masyarakat
menganggap “skeptisme” suatu hal yang negatif karena sifatnya yang selalu
menegasi banyak hal. Jadi skeptisisme disini artinya ragu-ragu atau meragukan.
Menurut saya, metode discovry ini bisa menjamin
keberhasilan siswa dan dapat memiliki kemampuan yang berkualitas karena dimana
yang telah dijelaskan oleh pemakalah bahwa metode ini dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam menemukan dan memperoses bahan ajarannya artinya siswa
tidak hanya berdiam diri menunggu pelajaran dari guru tetapi siswa aktif dalam
mencari/menemukan sendiri informasi dalam menemukan materi yang akan
dipelajari. Jadi tugas guru disini hanya memberikan arahan,bimbingan,serta
memfasilator siswa.
Menurut sya,metode discovry ini dapat digabungkan
dengan metode lain yaitu strategi ry ini pembelajaran inquiri dimana metode
discovry mengarahkan keterampilan siswa dalam memecahkan maslah sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan sedangkan inquiri ini rangkain kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu maslah yang dipertanyakan. Jadi kedua metode ini
saling dapat digabungkan karena keduanya saling berkaitan dimana discovry
merupakan bagian dari inquiri sedangkan inquiri merupakan perluasan proses
discovry ayng digunakan lebih mendalam artinya metode discovry ini dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan
kemampuannya sendiri, metode ini juga dapat membangkitkan gairah siswa dalam menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah.
Menurut saya, cara mengetahui besar kecilnya sustu
kelas adalah dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam kelas dimana jumlah
siswaa sangat mempengaruhi kelas artinya apabila siswanya banyak makan akan
mempengaruhi proses belajar karena pengaruh banyaknya siswa dan dan siswa yang
banyak biasanya sulit diatur sedangkan jumlah siswa yang sedikit tidak akan
berprngaruh.
Pembelajaran Kooperatif
A. KONSEP YANG
DIPELAJARI
1.
Sejarah
Perkembangan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif diyakini sebagai praktek pedagogis untuk meningkatkan proses
pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi, prilaku sosial sekaligus kepedulian
terhadap siswa-siswa yang memiliki latar belakang kemampuan penyesuaian dan
kebutuhan yang perilaku
sosial berbeda-beda.
Pembelajaran
kooperatif sudah banyak diteliti lebih dari 3 dekade lalu. Penelitian pada saat
itu umumnya berfokus pada perbedaan antara pembelajaran yang menekankan pada
kerja sama siswa dan pembelajaran yang mengikut sertakan seluruh siswa dalam
satu instruksional yang terpusat. Perkembangan pembelajaran kooperatif dimulai
dari isu dinamika kelompok yang digagas oleh dewey, moreno, dan lewin.
Perkembangan ini lalu berlanjut dengan dielaborasikannya pembelajaran
kooperatif ini dengan pebelajaran kompetitif dan induvidualis.
2.
Pengertian
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi
adalah daya upaya dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat
tercapai dan berhasil (Retno Dwi Suyanti, 2010).
Pembelajaran
adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswapembelajaran
pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran ini adalah
pendidik(perorangan/berkelompok), serta peserta didik yang berinteraksi
edukatif antara satu dengan lainnya.
Pembelajaran
kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham
kontruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap siswa anggota kelompok
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar belum dikatakan belum selesai jika salah
satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
3.
Unsur-unsur
Dasar dalam Pembelajaran Kooperatif Menurut Lungdren (1994) sebagai berikut:
·
Para siswa harus memiliki persepsi bahwa
mereka “tenggelam atau berenang bersama.”
·
Para siswa harus memiliki tanggung jawab
terhadap peserta didik lain dalam kelompoknya
·
Para siswa harus berpandangan bahwa mereka
semua memiliki tujuan yang sama.
·
Para siswa membagi tugasdan berbagi tanggung
jawab diantara para anggota kelompk.
·
Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau
penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
·
Setiap siswa akan diminta pertanggung jawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.
4.
Ketentuan
Utama dalam Pembeljaran Kooperatif
o
Memberikan pengayaan struktur interaksi antara
siswa
o
Berhubungan dengan ruang lingkup pokok
pembelajaran dan kebutuhan pengembangan bahasa dalam kerangka organisasi
o
Meningkatkan kesempatan-kesempatan bagi
individual untuk menyebutkan saran-saran
5.
Prinsip-prinsip
dalam Pembelajaran Kooperatif
a. Saling Ketergantungan Positif
Dalam pembelajaran kooperatif,
setiap anggota kelompok sadar bahwa mereka perlu bekerja sama dalam mencapai
tujuan, suasana tersbut dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yaitu :
1) Saling ketergantungan dalam
pencapaian tujuan. Dalam hal ini masing-masing siswa merasa memerlukan temannya
dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.
2) Saling ketergantugan dalam
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini masing-masing siswa membutuhkan teman dalam
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
3) Saling ketergantungan bahan atau
sumber belajar. Siswa yang tidak memiliki sumber belajar akan berusaha meminjam
pada temannya dan sebaliknya.
4) Saling ketergantungan peran. Siswa
yang sebelumnya sering bertanya pada temannya, suatu saat ia akan berusaha
mengajari temannya yang mengalami masalah, demikian juga untuk siswa yang
sering meminjam bahan ajar pada temannya suatu saat akan meminjamkan pula pada
temannya yang lebih memutuhkan.
5) Saling ketergantungan hadiah.
Penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada kelompok, karena hasil kerja
adalah hasil kerja kelompok, bukan hasil kerja individual atau perorangan.
b. Saling Tatap Muka
Interaksi tatap muka menuntut para
siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan
dialog, tidak hanya dengan guru tetapi dengan sesama siswa. Jadi dalam hal ini
semua anggota kelompok berinteraksi saling berhadapan, dengan menerapkan
keterampilan bekerja sama dalam menjalin hubungan sesama anggota kelompok.
c. Akuntabilitas Individual
Setiap anggota harus belajar dan
menyumbangkan pikiran demi keberhasilan pekerjaa kelompok.
d. Keterampilan Menjalin Hubungan
Antar Pribadi
Dalam pembelajaran kooperatif
dituntut untuk membimbing siswa agar dapat berkolaborasi, bekerja sama, dan
bersosialisasi antar anggota kelompok.
6.
Ciri-ciri
Pembelajaran Kooperatif
§ Untuk menuntaskan materi
belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
§ Kelompok dibentuk dari siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
§ Jika dalam kelas terdapat siswa
yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelmin yang berbeda maka
diusahakan utuk membentuk kelompok yang terdiri dari ras, suku, budaya, jenis
kelamin pula.
§ Penghargaan lebih diutamakan pada
kerja kelompok dari pada perorangan.
7.
Kelebihan dan
Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
v Kelebihan
Ø siswa
mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Ø siswa
dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Ø meningkatkan ingatan siswa.
Ø meningkatkan
kepuasan siswa terhadap materi pembelajara.
v Kelemahan
Ø Pada saat diskusi biasanya
didomonasi oleh seseorang
Ø Waktu yang dibutuhkan tidak cukup
Ø Adanya persaingan atau kompeten
antara siswa.
B. MASALAH-MASALAH
DAN PEMECAHANNYA
1) Jelaskan maksud
dari saling ketergantunagan hadiah? Jawaban,
saling ketergantungan hadiah maksudnya didalam satu kelompok itu bekerjasama
dalam mencapai tujauan bersama dan pada saat mencapai prestasi semua kelompok
mendapatkan hadiah bukan perindividu.
2) Aturan-aturan
seperti apa yang diterapkan dalam strategi pembelajaran kooperatif? Jawaban, aturan yang diterapkan dalam
pembelajaran kooperatif ini adalah pembentukan kelompok atau tim kecil yang
dibuat oleh guru terhadap para siswa kemudian guru memberikan materi yang akan
didiskusik bersama pada tiap kelompok kemudian hasil diskusi akan
dipersentasikan oleh kelompok, kelompok disusun secara heterogen untuk
melakukan aktivitas bersama dan mendapatkan prestasi bersama.
3) Dalam strategi
pembelajaran kooperatif ini apakah semua strategi yang ikut diterapkan didalamnya jika hanya salah
satu yang diterapkan manakah yang harus dipilih? Jawaban,
tidak karena dalam strategi kooperatif terdapat beberapa metode pembelajaran
didalamnya jadi tidak mungkin semuanya diterapkan, tergantung dari guru dalam
menerapkankan strategi pembelajaran ini dan materi yang akan dibahas.
4) Apakah dalam
penerapan kooperatif ini untuk mencapai ketuntasan belajar apakah bisa mengefisien
waktu? Jawaban, jika waktunya
habis maka guru memberikan tugas rumah atau meresitasi.
5) Apa maksud dari
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi? Jawaban, yang dimaksud dengan mengembengkan
keterampilan berpikir tinggi adalah pembelajaran yang menuntut kita untuk
berpikir kritis,kreatif dimana siswa akan berinteraksi didalam suatu kelompok,
dari berpikir kritis ini juga siswa mampu menganalisis lebih lanjut apa yang
dipelajari pada saat siswa mampu berpikir kritis berarti siswa sudah mampu berpikir
tingkat tinggi.
6) Jelaskan
kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif secara umum? Jawaban, kelebihan dari pembelajaran
kooperatif secara umum antara lain mampu
menciptakan interaksi antara siswa dengan siswa, siswa juga dapat mengembangkan
keterampilan,dengan pembelajaran kooperatif ini juga dapat meningkatkan ingatan
siswa,siswa bertanggung jawab dan terlibat secara aktif, dan juga meningkatkan
kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran sedangkan kelemahan strategi
pembelajaran kooperatif ini antara lain dapat terjadi kurangnya atau waktu
tidak cukup, sering terjadi egoisme pada siswa, dan juga sering terjadi
kompetisi atau persaingan pada siswa.
C. ELEMEN YANG
MENARIK
Adapun elemen yang menarik menurut saya dalam
strategi pembelajaran kooperatif ini dimana elemen yang menarik disini terdapat
pada tujuan pembelajaran kooperatif dimana tujuannya ini adalah untuk
meningkatkan hasil akademik. Dengan meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik artinya disini bahwa dengan berkelompok siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya dimana pada saat siswa kesulitan dalam
menyelesaikan tugas atau masalah siswa tersebut bisa menanyakannya langsung
kepada yang bisa, tujuan kedua adalah siswa mampu menjadi nara sumber bagi
siswa yang kurang mampu artinya disini siswa yang bisa akan menjelaskan kepada
teman-temannya yang tidak bisa dimana tujuan yang kedua ini memberi peluang
agar siswa dapat menerima temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar
belakang baik perbedaan kemampuan akademis,suku,agama,maupun tingkat sosial
sedangkan tujuan yang ketiga dari pembelajaran kooperatif ini adalah
mengembangkan keterampilan siswa maksudnya disini adalah keterampilan siswa
dalam proses belajar mengajar bersama kelompoknya dimana dalam kelompok itu masing-masing
mempunyai pendapat yang berbeda.
Elemen yang menarik juga terdapat pada
prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif dimana siswa saling ketergantungan
positif maksudnya dalam setiap anggota kelompok perlu bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama artinya dalam
kelompok itu masing-masing siswa merasa memerlukan temannya dalam usaha
mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Prinsip kedua adalah saling tatap
muka dalam tatap muka ini akan terjadi
interaksi antar siswa dengan siswa didalam kelompoknya sehingga mereka dapat
melakukan dialog, interaksi disini tidak hanya terjadi antara siswa dengan
siswa tetapi siswa dengan duru, prinsip selanjutnya disini adalah akubilitasi
individual dimana dalam satu kelompok itu masing-masing anggota harus
menyambungkan pikiran atau pendapat demi keberhasilan pekerjaan kelompoknya.
Dan prinsip selanjutnya adalah keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
maksudnya disini masing-masing siswa dalam satu kelompok memiliki keterampilan
dimana keterampilan yang berbeda ini akan dihubungkan sehingga siswa dalam satu
kelompok bekerjasama mengarah pada tujuan bersama.
D. REFLEKSIDIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh
pada pertemuan kali ini. Saya memahami
bahwa strategi pembelajaran kooperatif ini bagus diterapkan karena model
pembelajaran kooperatif disini menuntut siswa untuk aktif baik aktif didalam
kelas maupun aktif dalam kelompoknya dimana pembelajaran kooperatif disini
merupakan pembelajaran meningkatkan kerja sama antar siswa.
Pembelajaran kooperatif ini juga bagus
diterapkan karena merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
faham kontruktivis dimana siswa membina sendiri pengetahuannya secarara aktif
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada kemudian siswa akan
menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang ada untuk
membina pengetahuan yang baru.
Penerapan pembelajaran kooperatif ini
merupakan kemampuan untuk menerapkan materi dalam suasana baru, artinya dalam
menerapkan pembelajaran kooperatif ini bisa dilakukan dengan model-model
pembelajaran kooperatif diantaranya model pembelajaran STAD,JIGSAW dan
sebagainya. Pembelajarn kooperatif ini juga merupakan kegiatan belajar mengajar
secara kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai kepada
pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman kelompok maupun pengalaman
individu oleh karena itu, pembelajaran kooperatif didasarkan pada teori-teori
perkembangan kognitif.
E.
PENAMBAHAN/KOMENTAR
Menurut saya, saling ketergantungan
hadiah disini maksudnya adalah penghargaan atau hadiah yang diberikan oleh guru
kepada kelompok karena merupakan hasil kerja kelompok bukan hasil kerja
individual atau perorangan sehingga hadiah yang diberikan tersebut merupakan
hadiah untuk semua kelompok artinya hadiah tersebut tidak hanya milik satu
orang melainkan semua anggota kelompok karena untuk mendapatkan hadiah tersebut
anggota kelompok bekerja sama.
Menurut saya, aturan-aturan apa yang
diterapkan dalam strategi pembelajaran kooperatif disini adalah pada dasarnya
aturan-aturan yang diterapkan sama dengan model-model pembelajaran yang sudah
dibahas oleh kelompok lain karena model pembelajaran yang sudah dibahas adalah
bagian dari pembelajaran kooperatif dimana pada intinya pembelajaran kooperatif
diterapkan secara berkelompok dimana dalam kelompok ini bekerja sama dalam
mencapai tujuan bersama dan dalam kelompok tersebut terdiri dari siswa yang
berkemampuan tinggi, rendah dan sedang atau kelompok yang dibuat secara
heterogen dimana sebelum proses pembelajaran dimulai guru akan membentuk kelompok
atau tim dimana kelompok yang dibuat secara haterogen setelah itu guru akan
memberikan materi pada setiap kelompok dimana materi yang diberikan oleh guru
dalam setiap kelompok itu berbeda-beda, materi ini juga tidak hanya diberikan
oleh guru tetapi materi tersebut akan ditentukan oleh kelompok atau siswa
dengan tujuan materi yang dibuat oleh siswa dapat dipahami sehingga pada saat
persentasi siswa akan mudah dalam menjelaskan karena mereka sendiri yang
membuat atau menentukan materinya sendiri. Setelah pemberian materi kemudian
siswa akan membeahas atau berdiskusi dengan kelompoknya tentang materi yang
sudah diberikan oleh guru setelah materi didiskusikan dengan kelompok maka
materi tersebut akan dipersentasikan oleh masing-masing kelompok dimana pada saat
persentasi itu guru dapat mengetahui sampai mana kemampuan siswa dalam memahami
materi yang diberikan tersebut kemudian guru akan memberikan penilaian kepada
masing-masing kelompok segtelah penilaian diberikan maka guru dapat menentukan
kelompok atau tim mana yang dianggap paling berprestasi untuk kemudian
diberikan hadiah.
Dalam strategi pembelajaran kooperatif ini
apakah semua model strategi ini harus diterapkan, menurut saya tidak karena pada intinya semua model pembelajaran
kooperatif ini mempunyai tujuan yang sama tetapi cara penerapannya yang bebeda,
sedangkan kalau disuruh memilih model pembelajaran yang mana yang paling tepat
untuk dipilih disini menurut saya semua model pembelajaran kooperatif ini
adalah tepat tetapi tergantunga dari guru atau siswa yang melaksanakan atau
melakukan pembelajaran tersebut dan tergantung materi yang akan dibahas dan
tergantung waktunya juga apakah memungkinkan atau tidak karena disini waktu
juga sangat berpengaruh.
Dalam menerapkan model pembelajaran
ini untuk mencapai ketuntasan apakah bisa mengefesian waktu, menurut saya bisa
dimana untuk mengefesien waktu ini guru harus menentukan waktu pada saat
diskusi atau persentasi misalnya guru menentukan waktu untuk persentasi
masing-masing anggota sama-sama 10 menit dan untuk dan untuk penanya atau untuk
memberikan jawaban ditentukan waktunya sehingga dalam menerapkan strategi
pembelajaran ini dapat mencapai ketuntasan artinya masing-masing kelompok sudah
ditentukan waktunya untuk persentasi.
Pendapat saya sama dengan pemakalah
tetapi sedikit saya tambahkan mengembangkan berpikir tingkat tinggi disini
adalah dimana pembelajaran yang menuntuk seorang siswa untuk berpikir
kreatif,kritis artinya siswa mampu menganalisis apa yang sedang dipelajari
dimana siswa mampu memberi tanggapan atau pendapat tentang apa yang sudah
dipelajari sehingga siswa dapat memahami tentang apa yang telah dipelajari.
Menurut saya, kelebihan dan kelamahan
umum dalam strategi pembelajaran kooperatif ini dimana kelebihannya antara lain
mampu memberikan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan,siswa juga
mempelajari tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, siswa
juga dapat mengembangkan berpikir tingkat tinggi sedangkan kelemahannya antara
lain pada saat diskusi terkadang didomonasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi
hal ini yang menyebabkan siswa yang lain menjadi pasif,dan kecendrungan topik
permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan,kelemahan selanjutnya adanya persaingan atau
kompetensi antar siswa atau kelompok.
Cooperative Learning
A .
KONSEP YANG DIPELAJARI
v Pembelajaran Cooperative Learning
Undang-undang
sistem Pendidikan Nasionalnomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses inetraksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
v Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning
Tujuan pembelajaran
kooperatif berbeda dengan kelompok konvensional yang menerapkan sistem
kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang
lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi
di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya (Slavin, 1994).
Model pembelajaran
kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan
pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. (2000), yaitu:
1) Hasil belajar akademik
Dalam belajar
kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi
siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat
bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para
pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan
kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan
perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah
norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat
memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model
pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang
berbeda berdasarka ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya.
Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang
dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik
dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu
sama lain.
3) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan
penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa
keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial,
penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam
keterampilan sosial.
v Model Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe JIGSAW
Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif
dimana siswa belajar dalam kelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling
ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi
pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat
kelompok asal dan kelompok nahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan,asal,dan latar belakang keluarga yang
beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli
yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang
ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami
topik tertentu dan menyelesaikan tugus-tugas yang berhubungan dengan
topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Para anggota dari kelompok asal yang
berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi
dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.
Disini, peran guru adalah mefasilitasi dan
memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang
diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali
pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah
mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.Para kelompok ahli harus
mampu untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakuakn diskusi di
kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada
kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa
terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota
kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan
yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan.
Pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri
dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).
Para anggota dari
tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli)
saling membantu satu sama lain tentang topic pembelajaran yang ditugaskan
kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka
pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
v Langkah-langkah Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw
o
Guru
membagi satu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok
terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda
o
Setelah
siswa berdiskusi dalam kelompok asli maupun kelompok asal, selanjutnya
dilakukan persentasi masing-masing kelompok
o
Guru
memberikan quis untuk siswa secara individual
o
Guru
memberikan penghargaan terhadap kelompok melalui skor berdasarkannilai
o
Materi
sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi
pembelajaran.
B. MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1.
Apakah ada
kendakla pada saat menerapkan pembelajaran jigsaw? Jawaban, ada diantaranya waktu, perbedaan pendapat, kurangnya
kekompakan, mengandalkan yang lebih pintar,dan banyaknya siswa sehingga sulit
dikontrol.
2.
Bagaimana
cara menyampaikan pendapat untuk mendapatkan kesimpulan jika dalam satu
kelompok ada yang tidak kompak? Jawaban,
ketua kelompok memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengeluarkan
pendapat masing-masing anggota kelompok tersebut kemudian menganalisis dari
pendaapat tersebut kemudian disesuaikan dengan materi yang akan dibahas,ketua
kelompok juga mengumpulkan anggota kelompoknya untuk berdiskusi.
3.
Apa
keistimewaan sehingga bisa diterapkan jigsaw ini? Jawaban, keistimewaan dari jigsaw ini adalah siswa dituntut untuk
aktif artinya dari interaksi antara siswa dengan siswa maka akan tercipta
keaktifan dari siswa itu sendiri karena pada dasarnya model pembelajaran yang
menyenangkan itu ketika perhatian siswapenuh terhadap proses pembelajaran.
4.
Bagaimana
kegiatan siswa menerapkan pembelajara cooperative jigsaw? Jawaban, kegiatan dalam menerapkan pembelajaran ini antara lain:
membentuk kelompok, berdiskusi, mempersentasikan, menanggapi dari kelompok lain
kemudian mengajukan pendapat atau pertanyaan.
5.
Apa perbedaan
pembelajaran jigsaw dengan pembelajaran kolaborasi? Jawaban, dalam pembelajaran jigsaw ini terdapat kelompok asal dan
kelompok ahli dimana kelompok asal ini dibentuk secara heterogen dan kelompok ahli bisa membentuk
kelompok lain,sedangkan pembeljaran kolaborasi hanya memiliki satu kelompok
yaitu kelompok asal saja.
6.
Syarat-syarat
dari model pembelajaran jigsaw sehingga bisa berjalan lancar? Jawaban, kelompok asal dan kelompok
asli, memiliki tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan
saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang
biberikan.
C. ELEMEN YANG MENARIK
Adapun elemen yang menarik yang akan dibahas pada
ppembelajaran jigsaw ini antara lain:
Pembelajaran kooperatif jigsaw adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran artinya apabila salah satu anggota kelompok yang belum bisa atau
belum paham maka tugas anggota kelompoknya yang sudah bisa mengajarkan kepada
yang belum bisa. Jadi proses yang diterapkan disini adalah senasib
sepenanggungan maksudnya satu yang bisa yang lain juga harus bisa.
Pada pembelajaran kooperatif jigsaw ini
terdapat tujuan dari pembelajaran ini yaitu menciptakan
situasi dimana keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya artinya apabila
dalam satu kelompok semua anggotanya aktif atau kompok baik dalam bekerjasama maupun
berpendapat maka bisa dijamin semua
anggotanya akan berhasil.
D. REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh
pada pertemuan kali ini terutama pada pembelajaran kooperatif dimana pembelajaran kooperatif berbeda dengan
pembelajaran konvensional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana
keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan pada
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Menurut saya, banyak
kendala pada saat diterapkan pembelajaran jigsaw ini diantaranya : kurangnya
kekompakan maksudnya dalam setiap
kelompok tidak semua anggotanya yang aktif, kurangnya kerjasama maksudnya dalam kelompok tidak semua anggotanya yang ikut mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, adanya perbedaan pendapat maksudnya dalam satu kelompok itu terdiri dari 4-6
orang dimana masing-masing anggota mempunyai pendapat yang berbeda-beda
sehingga antara yang satu dengan yang lain sulit untuk mengalah artinya
sama-sama keras mempertahankan pendapat masigng-masing sehingga timbul
keegoisan pada diri siswa, mengandalkan yanglebih pintar maksudnya pada
pembelajaran jigsaw ini penggabungan antara yang ahli dengan yang tidak ahli
dimana biasanya dalam suatu kelompok siswa yang lebih pintar diandalkan oleh
siswa yang kurang pintar artinya ketika ada permasalahan/pertanyaan dari
kelompok lain yang tidak bisa diselesaikan siswa yang lebih pintar akan
diandalkan untuk menyelesaikannya, jumlah siswa yang terlalu banyak yang
mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil
sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain
hanya sebagai penonton, Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran,
terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat
mendukung proses pembelajaran.
Menurut saya, cara menyampaikan pendapat dalam suatu
kelompok apabola ada yang tidak kompak antara lain: pertama ketua kelompok
harus tegas dan membuat persyaratan dimana apabila ada anggotanya yang tidak
kompak maka ketua harus memberi sanksi atau ngelapor kepada gurukarena ketua
kelompok mempunyai wewenang untuk mengatur anggota-anggotanya, kedua ketua
kelompok memberikan kesempatan kepadamasing-masing anggotanya untuk
mengeluarkan pendapat apabila ada pendapat yang berbeda dari anggotanya maka
tugas ketua kelompok untuk meluruskan pendapat tersebut.
Menurut saya keistimewaan yang bisa diterapkan dalam
pembelajaran jigsaw ini adalah meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.Disini siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang
lain.Meningkatkan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi
yang ditugaskan artinya pembelajaran secara kooperatif ini merupakan
pembelajaran yang meningkatkan adanya kerjasama antar kelompok dan menegaskan
dalam penguasaan materi sehingga siswa yang ahli bisa mengajarkan materi pada
kelompoknya.
Menurut sya, kegiatan siswa dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif ini jigsaw ini adalah pertama membentuk kelompok dimana dalam
kelompok terdiri dari yang ahli dan yang tidak ahli,kedua tugas kelompok
ndimana pada tugas kelompok ini siswa dituntut untuk bekerjasama dengan
kelompoknya,ketiga diskusi dimana pada saat berdiskusi kelompok yang ahli masuk
kekelompok yang lain sedangkan kelompok yang asli tetap dikelompoknya setelah
itu siswayang ahli kembali kekelompoknya masing-masing, keempat persentasi
maksudnya disini tugas yang sudah didiskusikan kemudian dipersentasikan
selanjutnya kelompok lain akan mengajukan masalah atau pendapat kemudian
kelompok yang persentasi tersebut akan mempertanggung jawabkan hasilnya
didepan.
Menurut saya, perbedaan pembelajaran jigsaw dengan
penbelajaran kolaborasi adalah pembelajaran jigsaw merupakan penggabungan
antara siswa yang ahli dengan yang tidak ahli dimana siswa yang ahli ini
ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada
anggota kelompoknya yang tidak ahli sedangkan pembelajaran kolaborasi merupakan
kelompok yang haya terdiri dari satu kelompok artinya dalam kolaborasi ini
tidak digabungkan antara yang ahli dengan yang tidak ahli. Sedangkan
persamaannya adalah sama-sama membentuk kelompok.
Menurut saya, syarat-syarat model pembelajaran jigsaw ini
anatara lain: pertama Saling
ketergantungan positif dimana keberhasilan suatu karya sangat bergantung
pada usaha setiap anggotanya, kedua tanggung
jawab perseorangan maksudnya setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik, ketiga tatap
muka maksudnya setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap
muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar
untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini
adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
Keempat komunikasi antar kelompok
artinya pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi,
karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan
pendapat mereka. Kelima evaluasi proses
kelompok maksudnya pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi
kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka
agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Partisipatori
A. KONSEP
YANG DIPELAJARI
III.
Pengertian “Partisipatori”
Pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan.
Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa orang
dalam suatu kegiatan perencanaan. Prinsip yang mendasari pendekatan
partisipatori adalah pertukaran informasi, konsultasi, pengambilan keputusan,
inisiatif, efektivitas, efisiensi, pemberdayaan dan keseimbangan.
Partisipasi juga memerlukan prasyarat dari pemangku kepentingan
yaitu adanya keterwakilan secara demokratis, keterlibatan, kapasitas,
kontribusi, tanggung jawab, serta komunikasi dan pertukaran informasi.
Lebih spesifik, partisipatori sebagai suatu kerangka ko-manajemen
yakni pertalian hubungan diantara pemangku kepentingan yang bersama-sama dalam
proses manajemen untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Ko-manajemen berkaitan erat dengan partisipasi dan
kebijakan karena disana terdapat dua atau lebih aktor yang melakukan negosiasi,
menentukan dan menjamin fungsi manajemen dan tanggung jawab diantara mereka
pada suatu sumber daya di area tertentu. Partisipatori
adalah metode pembelajaran yang lebih menekankan keterlibatan siswa secara
penuh.
IV.
Penerapan Metode Partisipator
Metode partisipatori diterapkan ketika guru
mengharapkan peran siswa secara penuh. Adapun ciri yang menonjol dari metode
partisipatori adalah:
1.
Belajar
dari realitas atau pengalaman
2.
Tidak
menggurui
3.
Dialogis
V.
Prinsip Dasar Metode
Partisipator
o
Berkaitan
dengan penyikapan guru kepada siswa, partisipatori beranggapan bahwa: Setiap
siswa adalah unik. Siswa mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh
karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataan akan membunuh keunikan
tersebut. Keunikan harus diberi tempat dan dicarikan peluang agar dapat lebih
berkembang.
o
Anak
bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Jalan pikir anak tidak selalu sama
dengan jalan pikir orang dewasa. Orang dewasa harus dapat menyelami cara merasa
dan berpikir anak-anak.
o
Dunia
anak adalah dunia bermain
o
Usia
anak merupakan usia yang paing kreatif dalam hidup manusia
VI. Alasan Penggunaan Metode Partisipatori
o
Metode
partisipatori menekankan keterlibatan siswa secara penuh
o
Siswa
ditempatkan sebagai subjek pembelajaran
o
Kegiatan
belajar mengajar diharapkan berlangsung menyenangkan
o
Terjadi
interaksi positif antara pengajar dengan pembelajar.
VII. Pelaksanan Partisipatori
§ Metode partisipatori menekankan keterlibatan
siswa secara penuh
§ Siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran
§ Kegiatan belajar mengajar diharapkan berlangsung
menyenangkan
§ Terjadi interaksi positif antara pengajar
dengan pembelajar.
Menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan
untuk kembali ke pemikiran bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan alamiah.
Kegiatan belajar mengajar akan menarik dan
disukai oleh para siswa jika guru dapat mengemas materi pembelajaran dengan
sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjadikan pembelajaran itu menarik
adalah dengan melakukan pembelajaran di luar ruang kelas (outdor). Namun
demikian, kegiatan ini sebaiknya diprogram dengan baik agar lebih mengenai
sasaran.
Menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan
untuk kembali ke pemikiran bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan alamiah.
VIII. Evaluasi dan Refleksi Partisipatori
Ø Evaluasi
o
Guru
menyampaikan kriteria penilaian
o
Guru
memberikan apresiasi kepada siswa dengan penamplan terbaik sesuai
dengan penilaian guru dan tanggapan para siswa.
dengan penilaian guru dan tanggapan para siswa.
Ø Refleksi
o
Guru
menanyakan kepada siswa tentang pembelajaran pada saat itu.
o
Guru
memberikan motivasi kepada para siswa
IX. Hasil yang Diharapkan pada Pembelajaran Partisipatori
§ Siswa mendapat inspirasi dari lingkungan
sekitar
§ Siswa dapat mengembangkan imajinasi
§ Siswa memperoleh kebebasan berkarya
§ Siswa memperoleh banyak pilihan objek
§ Pembelajaran berlangsung menyenangkan
§ Meningkatkan keterampilan
B. MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud dari keriga point pada penerapan metode partisipator? Jawaban,
belajar dari realitas atau pengalaman maksudnya siswa belajar dari
pengalamannya sendiri misalnya siswa melaksanakan diskusi diluar kelas dan
siswa dapat belajar dari pengalaman yang didiskusikan.
2.
Bagaimana
upaya guru agar siswa bisa mencapai yang diharapkan? Jawaban, guru harus memberikan
pengalaman,pengetahuan,dan pemahaman bagi siswa sehingga siswa dapat memiliki
kemampuan,baik kemampuan akademis maupaun kemampuan emosianal.
3.
Bagaimana
proses dari pelaksanaan partisipatori? Jawaban, selama pelaksanaan guru tetep berada
ditengah-tengah untuk mengontrol siswa guru juga membagi siswa secara
berkelompok selanjutnya guru memberi batas waktu.
C. ELEMEN YANG MENARIK
Elemen yang menarik pada metode
partisipatori ini terdapat pada penggunaan metode ini dimana pada penggunaan metode
ini terjadi interaksi yang positif antara siswa dengan guru yakni pada saat
proses belajar mengajar apabila ada kesulitan yang dialami oleh siswa maka
siswa akan menanyakannya kepada guru
Elemen yang menarik juga terdapat
pada refleksi dimana guru memberikan motivasi kepada siswa, maksudnya disini
adalah dalam proses pembelajaran seorang guru harus memberikan motivasi kepada
siswanya agar siswa mampu mengembangkan potensi belajarnya secara maksimal
Kegiatan belajar mengajar akan
menarik dan disukai oleh para siswa jika guru dapat mengemas materi
pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjadikan
pembelajaran itu menarik adalah dengan melakukan pembelajaran di luar ruang
kelas (outdor). Namun demikian, kegiatan ini sebaiknya diprogram dengan baik
agar lebih mengenai sasaran.
D. REFLEKSI DIRI
Pada pertemuan kali ini saya banyak
mendapatkan pengetahuan meskipun sedikit masih bingung dengan isi materi
tersebut. Saya memehami bahwa partisipatori ini bagus diterapkan karena metode
pembelajaran ini melibatkan siswa secara penuh dalam proses belajar mengajar,
dimana partisipatori ini termasuk dalam tindakan-tindakan
kompromi,negosiasi,dan kerjasama dalammenyelesaikan tugas.
Menurut saya, proses dari pelaksanaan
partisipatori ini adalah pertama guru menyampaikan indikator yang harus dicapai
oleh siswa maksudnya guru mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa
yang akan dipelajari siswa dalam kelompoknya, guru juga memotivasi rasa ingin
tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari kedua, guru membagikan siswa
menjadi beberapa kelompok dengan tujua
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan untuk mempersiapkan
anggota kelompok agar bekerjasama dengan baik ketiga, setiap kelompok diberi
tempat mengerjakan yang berbeda artinya dalam setiap kelompok tersebut
mengerjakan materi yang berbeda-beda keempat, guru memberi batas waktu
maksudnya disini guru memberi batas waktu dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru kelima, selama pelaksanaan pembelajaran guru tetap berada ditengah-tengah
siswa untuk mengontrol siswa artinya ketika siswa mengalami kesulitan pada saat
pemnbelajaran maka guru akan meluruskan dan memberikan solusi. Jadi pada saat
pelaksanaan inilah akan terjadi interaksi antara guru dengan siswa.
Menurut saya, maksud dari penerapan metode partisipatori ini adalah
pertama belajar dari realita atau pengalaman maksudnya siswa belajar dari
pengalamnnya sendiri artinya siswa akan mudah memahami kpnsep apabila disertai
dengan contoh-contoh konkrit dan dikerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi dengan memperaktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui
perlakuan terhadap kenyataan fisik melalui penggunaan benda-benda yang
benar-benar nyata, kedau tidak menggurui maksudnya siswa itu tidak sekedar tau,
ketiga dialogis artinya pelajaran yang dapat diterima oleh siswa maksudnya
disini pada saat guru menjelaskan atau mengaplikasikanpelajaran siswa dapat
memahami atau menerima pelajaran tersebut.
Probelm Posing
A . KONSEP YANG DIPELAJARI
1. Pengertian
“Probelm Posing”
Probelm posing adalah istilah dalam bahasa inggris
yaitu dari kata “probelm” artinya
masalah,soal/persoalan dan kata “pose”
yang artinya mengajukan. Jadi probelm posing bisa diartikan sebagai pengajuan
soal atau pengajuan masalah.
Probelm posing adalah salah satu pembelajaran yang menuntut
adanya keaktifan siswa baik mental maupun fisik. (Roestiah. 2001)
Pendekatan
Probelm Posing merupakan salah satu model pembelajaran yang mengarah pada
model pembelajaran yang bernuansa PAKEM. (Djamrah.2002)
Probelm
Posing merupaka suatu model
pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk untuk mengajukan soal sendiri
melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. (Ahmad sugandi dan harianto. 2004)
Pembelajaran dengan mengajukan masalah berdasarkan
masalah yang tersedia disebut
pembelajaran dengan pendekatan probelm posing.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Menggunakan
Pendekatan Probelm Posing
ü Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para
siswa. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.
ü Guru memberikan latihan soal secukupnya.
ü Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang
menantang, dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini
dapat pula dilakukan secara kelompok.
ü Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru
menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas.
ü Guru memberikan tugas rumah secara individual.
3.
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Probelm Posing
v Kelebihan
o
Mendidik
siswa berpikir kritis
o
Siswa
aktif dalam pembelajaran
o
Perbedaan
pendapat antara siswa dapat diketahui, sehingga mudah diarahkan pada diskusi
yang sehat
o
Belajar
menganalisis suatu masalah
o
Mendidik
anak percaya pada diri sendiri.
v Kekurangan
o
Memerlukan
waktu yang cukup banyak
o
Tidak
bisa digunakan pada kelas-kelas rendah
o
Bisa
menjadi tertinggal sebab satu dua masalah yang sulit dipecahkan memakan waktu
yang tidak sedikit
o
Tidak
semua siswa terampil bertanya.
B. MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA
1)
Bagaimana
cara guru menerapkan pembelajaran probelm posing ini jika alokasi waktunya
berkurang dan apa maksudnya tidak dapat digunakan dikelas-kelas rendah? Jawaban, cara menerapkan pembelajaran
probelm posing ini jika alokasi waktunya kurang maka siswa atau guru membentuk
soal dari soal yang sudah ada atau mengambil soal dari buku lain(menjiplak
soal), sedangkan maksudnya tidak dapat digunakan di kelas-kelas rendah karena
strategi pembelajaran probelm posing ini dituntut agar semua siswa dapat
mengajukan masalah dan dimana kelas rendah ini menyangkut kemampuan siswa.
2) Bagaimana cara mengatasi kekurangan pembelajaran
probelm posing? Jawaban, cara
mengatasi kekurangan pembelajaran posing ini adalah pertama pada saat melakukan
pembelajaran probelm posing ini dibutuhkan waktu yang banyak, kedua pembelajaran probelm posing ini
tidak bisa digunakan dalam kelas rendah karena disini kemampuan siswanya dalam
mencapai kata cukup atau maksimal ,ketiga
bisa menjadi tertinggal sebab satu dua masalah yang sulit dipecahkan
mamakan waktu yang tidak sedikit cara mengatasi hal ini dengan mengambil soal
yang sudah ada, keempat tidak semua
siswa terampil bertanyak cara mengatasinya adalah dengan car dilatih untuk
membuat soal dan kemudian mengungkapkannya didepan teman-temannya.
3) Hal-hal apa saja yang menghambat atau kendala
dalam dalam proses pembelajaran posing ini? Jawaban, yang pertama adalah waktu dimana dalam proses
pembelahjaran ini membutuhkan waktu yang cukup banyak, yang kedua siswa dimana
kemampuan siswa dalam berpikir, ketiga
adalah harus memiliki siswa yang
berintelektual tinggi.
4) Bagaimana
cara mensiasati siswa yang tidak mau bertanya sementara probelm posing ini di
tuntut untuk bertanya? Jawaban,
dengan cara memberikan motivasi dan sejarah tentang pengetahuan agr siswa
menjadi penasaran serta dengan cara memberikan jaminan kepada siswa, misalnya
dengan diberikan nilai/hadiah.
5) Model probelm posing mulai dikembangkan oleh
siapa,tahun berapa,dan awal mulai dikembangkan (sejarah)? Jawaban, model pembelajaran probelm posing ini mulai dikembangkan
pada tahun 1989 untuk pertama kalinya istilah probelm posing diakui secara
resmi oleh national concil of teacher of matematic rediction education dan
dikembangkan oleh para ahli yang lain.
6)
Jika
proses pembelajaran probelm posing ini diterapkan pada kelas-kelas unggulan
apakah bisa menjamin semua semua siswa akan membuka cakrawala ilmu pengetahuan? Jawaban, bisa karena siswa yang ada di
dalam kelas unggulan rata-rata mempunyai IQ yang tinggi.
C. ELEMEN YANG MENARIK
Adapun
elemen yang menarik yang akan dibahas pada probelm posing ini antara lain:
Probelm
posing adalah salah satu pembelajaran yang menuntut adanya keaktifan siswa baik
dari segi mental maupun fisik artinya siswa itu benar-benar di tuntut untuk
aktif ketika belajar di dalam kelas dimana, apabila ada siswa yang tidak aktif
dalam artian tidak pernah mangajukan masalah sama sekali maka siswa tersebut
bisa dikatakan tidak aktif. Di samping itu juga probelm posing ini sangat
penting dalam proses pendidikan karena bertanya merupakan awal dari kegiatan
berfilsafat dan probelm posing ini juga bertujuan untuk merangsang pikiran
siswa untuk mengeluarkan pendapat. Jadi probelm posing ini juga bisa
membentuk interaksi antara siswa dengan
guru artinya apabila ada masalah yang belum bisa diselesaikan atau belum bisa
di pecahkan oleh siswa otomatis siswa akan menanyakannya kepada guru. Probelm
posing ini juga tidak hanya dilakukan dalam bentuk individu melainkan juga
dalam bentuk kelompok. Probelm posing ini berkaitan dengan metode pembelajaran
kolaborasi dan Student team achievement divisions (STAD) dimana pembelajaran
kolaborasi ini terjadinya interaksi antar siswa dengan guru sedangkan STAD
pemberian penghargaan kepada siswa agar siswa semangat untukbelajar.
Elemen
yang menarik dari probelm posing ini dapat dilihat pada kelebihannya
dimana dari pembelajaran probelm posing
ini terdapat point-point penting diantaranya mendidik siswa berpikir kritis
maksudnya siswa dapat berpikir secara kreaktif dan juga aktif, siswa aktif
dalam pembelajaran maksudnya dengan cara mengajukan pertanyaan siswa akan aktif
di dalam kelas/ruangan, peradaban pendapat antara siswa dapat diketahui
sehingga mudah diarahkan pada diskusi yang sehat maksudnya apabila ada pendapat
yang berbeda dari siswa maka dapat diluruskan atau diarahkan pada saat diskusi,
belajar menganalisis suatu masalah maksudnya dimana siswa dalam menganalisa
setiap masalah, mendidik siswa pecaya pada diri sendiri maksudnya dimana siswa
percaya diri pada saat tampil atau pada saat mengajukan masalah.
D. REFLEKSI DIRI
Banyak
pengetahuan yang saya peroleh pada pertemuan kali ini. Saya memahami cara
menerapkan mahami bahwa strategi pembelajaran probelm posing ini sangat penting dan sangat bermanfaat dalam
proses pendidikan karena bertanya atau mengajukan masalah mengandung makna
sebagai awal usaha intelektual dan bisa
terangsang untuk maju.
Menurut
saya, cara menerapkan pembelajaran probelm posing ini jika alokasi waktunya berkurang adalah
dengan cara masing-masing siswa yang ada dikelas itu maksimal mengajukan
pertanyaan sama-sama satu dengan tujuan agar semua siswa dapat mengajukan
pertanyaan atau dengan cara mengambil soal dari buku supaya tidak memakan waktu
yang banyak, sedangkan maksudnya tidak dapat digunakan dalam kelas rendah
karena sebagaimana yang kita ketahui
bahwa pembelajaran probelm posing ini hanya bisa diterapkan pada kelas-kelas
yang mempunyai IQ tinggi jadi kelas rendah disini maksunya adalah kemampuan
siswanya yang kurang.
Menurut
saya, cara mengatasi kekurangan dari pembelajaran probelm posing ini adalah
yang pertama guru menambahkan waktu pada saat diskusi, kedua pada kelas rendah
siswa dilatih atau dibiasakan untuk mengajukan permasalahan atau
mengeluarkan pendapat, ketiga pada saat
mengajukan masalah yang agak sulit guru
bisa menambahkan waktu untuk memecahkan masalah supaya soal yang sulit bisa
langsung diselesaikan pada saat diskusi, keempat disini seorang guru memberi
kesempatan kepada semua siswanya untuk mengajukan pertanyaan maksimal sama-sama
satu dengan tujuan agar semua siswa dapat terampil dalam bertanya.
Menurut
saya, hal-hal yang menghambat dalam proses pembelajaran probelm posing ini
adalah yang pertama waktu dimana dalam proses pembelajaran ini membutuhkan
waktu yang banyak, kedua siswa dimana siswa ini mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda dalam berpikir, ketiga siswa tersebut harus memiliki intelektual.
Menurut
saya, cara mensiasati siswa yang tidak mau bertanya adalah yang pertama dengan
cara seorang guru harus mendorong atau memotivasi siswa agar semangat siswa
untuk bertanya itu ada, kedua dengan cara seorang guru memberikan hadiah kepada
siswanya misalnya dengan memberikan nilai atau hadiah dengan tujuan agar siswa mau mengajukan pertanyaan
atau masalah.
Menurut
saya, jika proses pembelajaran probelm posing ini diterapkan pada kelas
unggulan. Insyallah bisa diterapkan karena dimana yang kita ketahui bahwa
siswa-siswa yang ada di dalam kelas unggulan rata-rata mempunyai IQ tinggi dan rata-rata siswa kelas unggulan
akti-aktif tetapi kembali lagi pada
siswanya apabila semua siswa yang ada dikelas unggulan akti/rajin otomatis
semua siswa itu akan bisa membuka
cakrawala ilmu pengetahuannya akan
tetapai apabila sebaliknya atau
sebagian siswa yang ada dikelas unggulan tersebut yang aktif maka tidak semua
siswa yang akan bisa membuka cakrawala ilmu pengetahuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih Udah Kunjungi Blog Saya :)
"Smoga Postting ini Bermanfaat"